06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 5 Penyerahan<br />

Kira-Kjra empat puluh hari sesudah <strong>Kristus</strong> lahir, Yusuf dan Maria membawa Dia ke<br />

Yerusalem, untuk mempersembahkan Dia kepada Tuhan, dan untuk mempersembahkan<br />

korban. Ini adalah sesuai dengan hukum Yahudi, dan sebagai pengganti umat manusia,<br />

<strong>Kristus</strong> wajib taat pada hukum dalam segala hal. Ia sudah menempuh upacara persunatan,<br />

selaku ikrar ketaatan-Nya pada hukum.<br />

Selaku persembahan untuk ibu, hukum Taurat meminta seekor anak domba yang<br />

berumur setahun untuk korban bakaran dan seekor anak merpati atau tekukur untuk korban<br />

karena dosa. Akan tetapi hukum mengadakan peraturan, jika ibu bapa yang bersangkutan<br />

terlampau miskin untuk membawa seekor anak domba, sepasang tekukur atau dua ekor anak<br />

merpati, seekor untuk korban bakaran, yang seekor lagi untuk korban karena dosa, dapat<br />

diterima.<br />

Segala persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan haruslah tidak bercacat.<br />

Persembahan ini membayangkan <strong>Kristus</strong> dan dari sini jelaslah bahwa Yesus Sendiri bebas<br />

dari cacat badani, ialah ‘’Anak Domba, yang tak bernoda dan tak bercacat” I Ptr. 1:19 itu.<br />

Bentuk tubuh-Nya bebas dari segala macam cacat; tubuh-Nya kuat dan sehat. Maka sepanjang<br />

umur hidup-Nya Ia hidup menurut segala hukum alam. Baik dalam hal badani maupun<br />

dalam hal rohani, Ialah suatu contoh dari apa yang direncanakan Allah bagi semua umat<br />

manusia oleh ketaatan pada hukum-hukum-Nya. Penyerahan anak sulung berasal pada<br />

zaman purbakala. Allah telah berjanji hendak mengaruniakan Anak Sulung surga untuk<br />

menyelamat, kan orang yang berdosa. Karunia ini harus diakui dalam tiap rumah tangga<br />

dengan penyerahan anak sulung. Ia harus diasingkan untuk keimamatan, sebagai wakil<br />

<strong>Kristus</strong> di antara manusia.<br />

Dalam kelepasan bani Israel dari Mesir, penyerahan anak sulung kembali diperintahkan.<br />

Ketika bani Israel terikat dalam perhambaan kepada bangsa Mesir, Tuhan menyuruh Musa<br />

pergi kepada Firaun, raja Mesir, untuk mengatakan, ‘’Inilah sabda Tuhan: Bahwa Israel<br />

itulah anak-Kuyaitu anak-Ku yang sulung. Maka sebab itu sabda-Ku kepadamu: Biankanlah<br />

anak-Ku pergi, supaya ia berbuat ibadat kepada-Ku; jikalau enggan engkau melepaskan dia<br />

pergi, niscaya Aku akan membunuh anakmu laki-laki yang sulung.”<br />

Musa menyampaikan kabamya itu; akan tetapi jawab raja yang angkuh itu, “Siapakah<br />

Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi?”<br />

Tuhan bekerja bagi umat-Nya dengan berbagai tanda dan mukjizat, menjatuhkan hukuman<br />

yang maha dahsyat atas Firaun. Akhirnya malaikat maut disuruh membunuh anak sulung<br />

manusia dan hewan di antara bangsa Mesir. Supaya orang Israel terhindar, mereka itu<br />

disuruh membubuhkan di ambang pintu rumahnya masing-masing darah seekor anak domba<br />

yang telah tersembelih. Tiap rumah harus ditandai, supaya bilamana malaikat itu datang<br />

untuk melaksanakan tugas mautnya itu, dapatlah ia melalui rumah-rumah bani Israel.<br />

27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!