06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

adalah dalam kuasa-Ku. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-<br />

Kulah dunia dan segala isinya.” Mzm. 50:10-12.<br />

Meskipun Yesus menjelaskan bahwa Ia tidak diwajibkan membayar cukai, namun Ia<br />

tidak melibatkan dm dalam pertentangan dengan orang Yahudi mengenai persoalan itu;<br />

karena mereka akan menyalahtafsirkan perkataan-Nya, dan membalikkannya untuk<br />

melawan Dia. Supaya Ia tidak menyakiti hati oleh menahan cukai itu, Ia melakukan apa<br />

yang sebenarnya tidak boleh dituntut dari pada-Nya. Pelajaran ini membawa manfaat yang<br />

besar bagi murid-murid-Nya. Perubahan yang nyata harus terjadi dengan segera dalam<br />

hubungan mereka dengan upacara bait suci, dan <strong>Kristus</strong> mengajarkan kepada mereka bahwa<br />

kalau tidak perlu jangan hendaknya mereka menempatkan diri dalam permusuhan terhadap<br />

peraturan yang sudah ditetapkan. Sedapat-dapatnya mereka harus menjauhkan kemungkinan<br />

terjadinya kesempatan untuk menyalahtafsirkan iman mereka. Meskipun orang Kristen tidak<br />

boleh mengorbankan satu prinsip kebenaran, namun mereka harus menjauhkan pertentangan<br />

bila mungkin melakukannya.<br />

Ketika <strong>Kristus</strong> dan murid-murid sudah terasing di dalam rumah, se-mentara Petrus pergi<br />

ke danau, Yesus memanggil murid-murid lain kepada-Nya, dan bertanya, “Apa yang kamu<br />

perbincangkan tadi di tengah jalan?” Hadirnya Yesus, dan pertanyaan-Nya, menempatkan<br />

persoalan itu dalam terang yang sangat berbeda dengan bagaimana mereka memandang<br />

persoalan itu ketika mereka bertengkar di tengah jalan. Perasaan malu dan mempersalahkan<br />

diri menyebabkan mereka tinggal diam. Yesus telah mengatakan kepada mereka bahwa Ia<br />

harus mati demi kepentingan mereka; dan cita-cita mereka yang mementingkan diri sangat<br />

mencolok perbedaannya dengan kasih-Nya yang tidak mementingkan diri.<br />

Ketika Yesus mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan dibunuh dan bangkit lagi, Ia<br />

sedang berusaha menarik perhatian mereka ke dalam percakapan mengenai ujian besar bagi<br />

iman mereka. Sekiranya mereka sudah bersedia menerima apa yang hendak diberitahukan-<br />

Nya kepada mereka, sudah tentu mereka terhindar dari kesedihan dan putus asa yang pahit.<br />

Perkataan-Nya dapat membawa penghiburan pada saat kematian Yesus dan kekecewaan.<br />

Tetapi meskipun la telah mengatakan dengan jelas sekali tentang apa yang akan dialami-<br />

Nya, namun ucapan-Nya tentang kenyataan bahwa Ia harus pergi dengan segera ke<br />

Yerusalem sekali lagi membangkitkan harapan mereka bahwa kerajaan itu didirikan. Hal ini<br />

menyebabkan mereka bertanya mengenai siapa yang akan mengisi kedudukan yang tetinggi.<br />

Ketika Petrus kembali dari danau, murid-murid itu menceritakan pertanyaan Juruselamat<br />

kepadanya, dan akhirnya seorang memberanikan diri untuk bertanya kepada Yesus,<br />

“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?”<br />

Juruselamat mengumpulkan murid-murid-Nya di sekeliling-Nya, dan mengatakan<br />

kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang<br />

terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Dalam perkataan ini terdapatlah<br />

kesungguh-sungguhan dan kesan yang masih sukar dipahami oleh murid-murid. Apa yang<br />

337

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!