06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

banyak. Tuhan ber-kata, “Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka<br />

bersama-sama dengan saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti yang<br />

difirmankan kepadanya oleh Tuhan, Aliahmu.” UI. 10:9. Pada zaman <strong>Kristus</strong> imam-imam<br />

dan orang Lewi masih dianggap sebagai orang-orang yang diabdikan khusus untuk bait suci,<br />

dan tidak dituntut membayar iuran tahunan untuk menyokongnya. Nabi-nabi juga<br />

dibebaskan dari pembayaran ini. Dalam menuntut upeti dari Yesus, para rabi sedang<br />

mengesampingkan hak-Nya sebagai seorang nabi atau guru, dan sedang memperlakukan<br />

Dia sebagaimana mereka memperlakukan orang biasa. Penolakan di pihak-Nya untuk<br />

membayar upeti akan dinyatakan sebagai ketidaksetiaan kepada bait suci, sedangkan<br />

sebaliknya pembayarannya akan diambil sebagai dalih untuk membenarkan penolakan<br />

mereka akan Dia sebagai seorang nabi.<br />

Hanya beberapa saat sebelumnya, Petrus telah mengakui Yesus sebagai Anak Allah,<br />

tetapi sekarang ia kehilangan suatu kesempatan untuk menyatakan tabiat Gurunya. Oleh<br />

jawabnya kepada pemungut upeti, bahwa Yesus mau membayar upeti, sebenarnya ia telah<br />

menguatkan pengertian yang keliru tentang Dia yang sedang diusahakan untuk<br />

disebarluaskan oleh imam-imam dan penghulu-penghulu. Ketika Petrus memasuki rumah,<br />

Juruselamat tidak menyinggung mengenai apa yang telah terjadi, melainkan bertanya,<br />

Apakah pendapat, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea an Pajak. Jawab<br />

Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya. “Jadi bebaslah rakyatnya.”<br />

Sementara rakyat suatu negara diwajibkan membayar pajak untuk pemeliharaan raja<br />

mereka, anak-anak raja sendiri dibebaskan. Demikian juga halnya dengan Israel, yang<br />

menga u umat Allah, dituntut untuk memelihara pekerjaan-Nya; tetapi Yesus, Anak Allah,<br />

tidak diwajibkan seperti itu. Jika imam-imam dan orang Lewi dibebaskan karena hubungan<br />

mereka dengan bait suci, apalagi Dia yang bagi-Nya bait suci adalan rumah Bapa-Nya.<br />

Seandainya Yesus telah membayar cukai tanpa protes, sudah tentu Ia telah mengakui<br />

keadilan tuntutan itu, dan dengan demikian mengingkari Keuahian-Nya. Tetapi meskipun Ia<br />

melihat ada baiknya memenuhinya, Ia menyangkal tuntutan itu yang atasnya hal itu<br />

didasarkan. Dalam me-nyediakan pembayaran cukai Ia memberikan bukti tentang tabiat<br />

IlahiNya. Sudah dinyatakan bahwa Ia satu dengan Allah, dan itulah sebabnya tidak<br />

diwajibkan membayar cukai sebagaimana seseorang yang hanya rakyat kerajaan itu.<br />

“Pergilah memancing ke danau,” Ia memerintahkan Petrus, “Dan ikan yang pertama<br />

yang kaupancing; tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata<br />

uang empat dirham di dalamnya. Ambillah uang itu, bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku<br />

dan bagimu juga.”<br />

Meskipun Ia telah menutupi Keilahian-Nya dengan kemanusiaan, namun dalam<br />

mukjizat ini Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Sudah jelas bahwa Dialah yang menyatakan<br />

dengan perantaraan Daud, “Sebab punyaKulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu<br />

hewan di gunung. Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang<br />

336

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!