06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

surga dengan palungan, dan persekutuan malaikat-malaikat yang senantiasa berhikmat<br />

dengan binatang di kandang. Kesombongan manusia dan rasa kecukup-annya tercela di<br />

hadapan hadirat-Nya. Namun ini baru permulaan pengabdian-Nya yang ajaib itu. Sungguh<br />

merupakan suatu kehinaan yang tidak terhingga bagi Anak Allah untuk mengambil sifatsifat<br />

manusia, sekalipun ketika Adam masih dalam keadaannya yang tidak berdosa di Eden<br />

dahulu kala. Tetapi Yesus sudi menjadi manusia setelah umat manusia telah dilemahkan<br />

oleh dosa selama empat ribu tahun. Seperti setiap anak Adam, la menerima segala akibat<br />

dari bekerjanya hukum hereditas yang besar. Apa gerangan segala akibat ini, ditunjukkan<br />

dalam sejarah nenek moyang duniawi-Nya yang pertama. Ia datang dengan sifat hereditas<br />

yang demikian itu untuk turut memikul segala duka dan segala pencobaan yang menimpa<br />

diri kita, dan untuk memberikan kepada kita teladan suatu kehidupan dari tanpa dosa.<br />

Setan di surga telah membenci <strong>Kristus</strong> karena kedudukan-Nya di istana Allah. Ia<br />

semakin membenci Dia setelah ia diturunkan dari kedudukannya. Ia membenci Dia yang<br />

telah menjanjikan diri-Nya sendiri untuk menebus suatu umat yang berdosa. Namun ke<br />

dalam dunia di mana Setan mengaku berkerajaan, Allah mengizinkan Anak-Nya datang,<br />

seorang bayi yang tidak berdaya, yang tidak luput dari kelemahan manusia. Ia mengizinkan<br />

Dia menghadapi ancaman nyawa yang lazim berlaku atas tiap jiwa manusia, bertempur<br />

dalam peperangan sebagaimana tiap anak manusia wajib bertempur, atas risiko kegagalan<br />

dan kematian yang kekal. Hati bapa manusia penuh rasa kasih sayang dan iba akan anaknya.<br />

Ia memandangi wajah anaknya yang kecil itu, serta gemetar membayangkan ancaman<br />

nyawa anak itu. Ia ingin melindungi anak yang sangat dikasihinya itu dari kuasa Setan,<br />

menghindarkan dia dari pencobaan dan pergumulan. Untuk menghadapi pertentangan yang<br />

lebih pahit lagi serta bahaya yang lebih ngeri, Allah mengaruniakan Anak-Nya yang<br />

tunggal, supaya jalan hidup dapat dipastikan bagi anak-anak kita. “Inilah kasih itu.”<br />

Heranlah kamu, hai segenap langit! Dan tercenganglah kamu, hai bumi!<br />

26

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!