06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

kitab yang telah Kautulis.” Kel. 32:32. Elia mengalami kesepian jiwa, karena selama tiga<br />

setengah tahun kelaparan ia telah menanggung beban kebencian bangsa itu serta celakanya.<br />

Ia telah berdiri sendirian bagi Allah di atas Gunung Karmel. Ia telah melarikan diri sendirian<br />

ke padang belantara dalam keadaan sedih dan putus asa. Orang-orang ini, yang dipilih lebih<br />

dari setiap malaikat di sekeliling takhta, telah datang bercakap-cakap dengan Yesus<br />

mengenai peristiwa penderitaan-Nya, dan menguburkan Dia dengan jaminan simpati surga.<br />

Harapan dunia, keselamatan setiap manusia, merupakan beban wawancara mereka<br />

Karena tidak dapat menahan kantuk, murid-murid mendengar sedikit saja dari apa yang<br />

dibicarakan oleh <strong>Kristus</strong> dengan utusan-utusan surga itu. Karena gagal berjaga dan berdoa,<br />

mereka tidak menerima apa y anu hendak diberikan Allah kepada mereka-suatu<br />

pengetahuan tentang penderitaan <strong>Kristus</strong> dan kemuliaan yang harus mengikutinya. Mereka<br />

kehilangan berkat yang seharusnya menjadi bagian mereka oleh meng-ambil bagian dari<br />

pengorbanan diri-Nya. Murid-murid ini lambat percaya. kurang menghargai harta yang<br />

dengannya surga berusaha memperkaya mereka.<br />

Meskipun demikian mereka menerima terang yang besar. Mereka di’ beri jaminan<br />

bahwa segenap surga mengetahui dosa bangsa Yahudi dalam menolak <strong>Kristus</strong>. Mereka<br />

diberi suatu pandangan yang lebih jelas tentang pekerjaan Penebus. Mereka melihat dengan<br />

mata kepala sendiri serta mendengar dengan telinga sendiri perkara-perkara yang sukar<br />

dipahami oleh manusia. Mereka “saksi mata dari kebesaran-Nya” (2 Ptr 1 :16), dan mereka<br />

menyadari bahwa Yesus sesungguhnya Mesias, yang tentang Dia, bapa-bapa dan nabi-nabi<br />

telah menyaksikan bahwa Ia diakui demikian oleh semesta alam.<br />

Sementara mereka memandang pada peristiwa di atas gunung itu, “turunlah awan yang<br />

terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah<br />

Anak yang Kukasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Ketika mereka<br />

memandang awan kemuliaan itu. lebih terang dari awan yang menuntun suku-suku Israel di<br />

padang belantara; ketika mereka mendengar suara Allah berbicara dalam kebesaran yang<br />

mendahsyatkan yang menyebabkan gunung itu bergetar, murid-murid itu pun jatuh<br />

tersungkur ke tanah. Mereka tetap tersungkur. muka mereka tersembunyi, sampai Yesus<br />

mendekati mereka, dan menjamah mereka, melenyapkan ketakutan mereka dengan<br />

suaraNya yang sudah dikenal, “Berdirilah, jangan takut!” Setelah memberanikan diri untuk<br />

mengangkat muka, mereka melihat bahwa kemuliaan surga sudah lalu, dan wajah Musa dan<br />

Elia sudah lenyap. Mereka berada di atas gunung bersama Yesus.<br />

329

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!