06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 46 Ia Dimuliakan<br />

HARI sudah menjelang malam ketika Yesus memanggil ke samping-Nya tiga dari<br />

antara murid-murid-Nya, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan menuntun mereka melalui<br />

ladang-ladang dan mendaki jalan yang jauh ke suatu lereng gunung yang sepi. Juruselamat<br />

dan murid-murid-Nya telah menggunakan hari itu mengadakan perjalanan dan mengajar,<br />

dan pendakian ke gunung itu menambah keletihan mereka. <strong>Kristus</strong> telah mengangkat beban<br />

dari pikiran dan tubuh banyak penderita. Ia telah memberikan kegairahan hidup melalui<br />

tubuh mereka yang sudah lemah; tetapi Ia juga dikelilingi dengan kemanusiaan, dan<br />

bersama murid-murid-Nya Ia merasa letih karena pendakian itu.<br />

Cahaya matahari yang sedang terbenam masih menyinari puncak gu-nung itu dan<br />

menyepuh jalan yang sedang mereka tempuh dengan ke-indahannya yang lambat laun<br />

memudar. Tetapi tidak lama kemudian te-rang itu pun lenyaplah dari bukit dan lembah,<br />

matahari lenyap di ufuk barat, dan pejalan-pejalan yang kesepian itu diselubungi kegelapan<br />

malam. Keadaan yang gelap di sekitar tempat mereka tampaknya sesuai dengan kehidupan<br />

mereka yang penuh kesusahan, yang di sekelilingnya awan sedang berkumpul dan menebal.<br />

Murid-murid tidak berani menanyakan kepada <strong>Kristus</strong> mau pergi ke mana Dia, atau<br />

untuk maksud apa. Ia sering menggunakan sepanjang malam di gunung-gunung untuk<br />

berdoa. Ia, yang dengan tangan-Nya telah menjadikan gunung dan lembah merasa senang<br />

berada di alam terbuka, dan menikmati ketenangannya. Murid-murid mengikuti jalan yang<br />

ditempuh <strong>Kristus</strong>, meskipun demikian mereka merasa heran mengapa Tuhan menuntun<br />

mereka Ke pendakian yang meletihkan ini pada saat mereka sudah lelah, dan ketika Ia juga<br />

memerlukan istirahat.<br />

Dengan segera <strong>Kristus</strong> mengatakan kepada mereka bahwa Kini mereka tidak usah pergi<br />

lebih jaun lagi. Setelah melangkah agak jauh dari mereka, Manusia Duka itu mencurahkan<br />

permohonan-Nya dengan tangisan yang keras disertai air mata. Ia berdoa memohon<br />

kekuatan menahan ujian demi kepentingan umat manusia. Ia Sendiri narus mendapat<br />

pegangan yang segar pada Yang Mahakuasa, karena hanya dengan demikian Ia dapat<br />

merenungkan masa depan. Dan la mencurahkan kerinduan hatiNya bagi murid-murid-Nya,<br />

supaya pada saat kuasa kegelapan .man mereka tidak gagal. Embun yang tebal membasahi<br />

tubuh-Nya yang sedang tunduk itu, tetapi Ia tidak menghiraukannya. Bayang-bayang malam<br />

menutupi Dia, tetapi Ia tidak memperhatikan kegelapannya. De-mikianlah saat-saat berlalu.<br />

Mula-mula murid-murid menyatukan doa mereka dengan doa-Nya dalam permohonan yang<br />

tekun, tetapi sesaat kemudian mereka dikalahkan oleh Kelelahan, dan meskipun mereka<br />

berusaha mempertahankan minat mereka pada peristiwa itu, namun mereka tertidur. Yesus<br />

telah menceritakan kepada mereka tentang penderitaanNya; Ia telah membawa mereka<br />

serta-Nya supaya mereka dapat bersatu dengan Dia dalam doa, pada saat itu Ia sedang<br />

mendoakan mereka. Juruselamat telah melihat Kemurungan murid-murid-Nya, aan rindu<br />

meri-ngankan kesedihan mereka dengan suatu jaminan bahwa iman mereka tidak sia-sia.<br />

326

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!