06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 45 Membayangkan Salib<br />

PEKERJAAN <strong>Kristus</strong> di dunia ini sedang mendekati akhir masa. Di hadapan-Nya,<br />

dengan latar belakang yang jelas, terbentanglah pemandangan ke arah mana kaki-Nya<br />

sedang melangkah. Sedangkan sebelum Ia mengambil kemanusiaan pada diri-Nya, Ia<br />

melihat jauhnya jalan yang harus ditempuh-Nya agar dapat menyelamatkan yang hilang.<br />

Setiap kepedihan yang melukai hati-Nya, setiap hinaan yang ditimpakan ke atas kepala-Nya.<br />

setiap penderitaan yang harus ditanggung-Nya, terpampang di hadapan-Nya sebelum Ia<br />

mengesampingkan mahkota dan jubah kerajaan-Nya, dan turun dari takhta, untuk menutupi<br />

KeilahianNya dengan kemanusiaan. Jalan dari palungan ke Golgota semuanya terbuka di<br />

nadapan mat?-Nya. Ia mengetahui dukacita yang akan datang kepada-Nya. Ia mengetahui<br />

semuanya, namun Ia berkata, “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis<br />

tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Aliahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.”<br />

Mzm 40:8. 9.<br />

Di hadapan-Nya Ia senantiasa melihat hasil tugas-Nya. KehidupanNya di dunia yang<br />

penuh dengan pekerjaan berat dan pengorbanan diri, di gembirakan oleh harapan bahwa<br />

tidaklah sia-sia Ia menanggung segala penderitaan ini. Dengan memberikan hidup-Nya demi<br />

hidup manusia, Ia akan mengembalikan dunia Kepada kesetiaan terhadap Allah. Meskipun<br />

baptisan daran harus mula-mula diterima, meskipun dosadosa dunia menjadi beban jiwa-<br />

Nya yang tidak bersalah; meskipun bayang dukacita yang tidak terperikan ada di atas-Nya,<br />

namun karena kesukaan yang dihadapkan kepada-Nya, Ia memilih menanggung salib, dan<br />

tidak menghiraukan malu.<br />

Peristiwa-peristiwa yang dihadapi-Nya masih tersembunyi dari rekan-rekan sekerja-Nya<br />

yang terpilih itu, tetapi saatnya sudah dekat bila mereka harus melihat kesengsaraan-Nya.<br />

Mereka harus melihat Dia yang sudah mereka kasihi dan percaya, yang sudah diserahkan ke<br />

tangan musuh-musuh-Nya, dan tergantung di salib Golgota. Tidak lama kemudian Ia harus<br />

meninggalkan mereka untuk menghadapi dunia tanpa penghiburan hadirat-Nya yang<br />

kelihatan. Ia mengetahui alangkah pahitnya kebencian, dan kurang percaya akan<br />

menganiaya mereka, dan Ia ingin mempersiapkan mereka untuk ujian mereka.<br />

Yesus dan murid-murid-Nya kini datang ke salah satu kota di sekitar Kaisarea Filipi.<br />

Mereka sudah di seberang perbatasan Galilea, di suatu daerah di tempat penyembahan<br />

berhala merajalela. Ke sinilah muridmurid ditarik dari pengaruh “Yudaisme” yang besar itu,<br />

dibawa ke dalam hubungan yang lebih dekat dengan perbaktian kafir. Di sekeliling mereka<br />

ditunjukkan bentuk-bentuk ketakhayulan yang terdapat di segala bagian dunia. Yesus<br />

merindukan agar suatu pandangan tentang perkara-perkara ini dapat memimpin mereka<br />

untuk merasakan tanggung jawab mereka kepada orang kafir. Selama Ia tinggal di daerah<br />

ini, Ia berusaha menghindari mengajar orang banyak, dan mengabdikan diri-Nya lebih<br />

banyak untuk murid-murid-Nya.<br />

318

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!