06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

pekerjaan yang baik dimulai, terdapatlah para pengecam yang bersedia memasuki perdebatan<br />

tentang tatacara atau persoalan teknis, untuk menarik pikiran dari kenyataan yang<br />

hidup. Bila tampaknya Allah hampir bekerja bagi umat-Nya dalam cara yang istimewa,<br />

jangan hendaknya mereka dibujuk untuk memasuki pertentangan yang hanya akan<br />

mengadakan kebinasaan jiwa-jiwa. Persoalan yang akan menjadi perhatian kita yang utama<br />

ialah. Apakah saya percaya dengan iman yang menyelamatkan pada Anak Allah? Apakah<br />

kehidupan saya sesuai dengan hukum Ilahi? “Barangsiapa yang percaya kepada Anak, ia<br />

beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat<br />

hidup.” “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti<br />

perintah-perintah-Nya.” Yoh. 3:36; 1 Yoh. 2:3.<br />

Yesus tidak berusaha mempertahankan diri-Nya atau murid-muridNya. Ia tidak<br />

menyinggung tuduhan terhadap-Nya, melainkan meneruskan untuk menunjukkan sifat para<br />

penuduh-Nya yang keji itu. Ia memberikan kepada mereka suatu contoh mengenai apa yang<br />

sedang mereka lakukan berulang-ulang, dan sudah dilakukan sebelum mereka datang<br />

mencari Dia. “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah,” kata-Nya, “Supaya<br />

kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah<br />

ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. Tetapi<br />

kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku,<br />

yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban—yaitu<br />

persembahan kepada Allah,—maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun<br />

untuk bapanya atau ibunya.” Mereka mengesampingkan hukum kelima sebagai sesuatu<br />

yang tidak penting, tetapi sangat teliti melakukan tradisi-tradisi orang-orang tua. Mereka<br />

mengajarkan kepada orang banyak bahwa menyerahkan harta mereka ke Bait Suci<br />

merupakan suatu kewajiban yang lebih suci daripada menyokong orangtua mereka; dan<br />

betapa besarnya keperluan itu seka-lipun, adalah suatu kenajisan memberikan kepada bapa<br />

atau ibu sebagian dari apa yang sudah diserahkan seperti itu. Seorang anak yang durhaka<br />

hanya mengucapkan kata “Korban” atas hartanya, dengan demikian me-nyerahkannya<br />

kepada Allah, dan ia dapat menahannya untuk digunakan-nya sendiri selama ia hidup, dan<br />

sesudah kematiannya harta itu harus diserahkan untuk upacara Bait Suci. Dengan demikian,<br />

baik hidup atau mati, ia bebas untuk tidak menghormati dan menipu orangtuanya, dengan<br />

dalih pura-pura kasih kepada Allah.<br />

Baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, Yesus tidak pernah mengurangi<br />

kewajiban manusia untuk mempersembahkan pemberian dan persembahan kepada Allah.<br />

<strong>Kristus</strong>lah yang memberikan segala petunjuk undang-undang mengenai persepuluhan dan<br />

persembahan. Ketika berada di dunia ini la memuji perempuan miskin yang memberikan<br />

segala sesuatu yang ada padanya ke dalam perbendaharaan Bait Suci. Tetapi kerajinan<br />

secara lahir bagi Allah di pihak imam-imam dan rabirabi merupakan suatu kepura-puraan<br />

guna menutupi kerinduan mereka untuk membesarkan diri. Orang banyak tertipu oleh<br />

mereka. Mereka me-nanggung beban berat yang tidak ditanggungkan oleh Allah.<br />

304

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!