06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Yesus berkata dengan jelas kepada mereka, “Tetapi di antaramu ada yang tidak<br />

percaya,” sambil menambahkan, “Sebab itu, telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang<br />

pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Ia<br />

menghendaki agar mereka me-ngerti bahwa jikalau mereka tidak tertarik kepada-Nya,<br />

sebabnya ialah hati mereka tidak terbuka kepada Roh Kudus. ‘Tetapi manusia duniawi tidak<br />

menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan;<br />

dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” 1 Kor.<br />

2:14. Dengan imanlah jiwa memandang kemuliaan Yesus. Kemuliaan ini tersembunyi,<br />

sampai iman dinyalakan dalam jiwa dengan perantaraan Roh Kudus.<br />

Oleh tempelakan terhadap kurangnya percaya mereka di hadapan umum, murid-murid<br />

ini malah lebih menjauhkan diri dari Yesus. Mereka merasa kurang senang, dan dalam<br />

keinginan hendak melukai perasaan Juruselamat dan memuaskan kebencian orang Farisi,<br />

mereka membe-lakangi Dia dan meninggalkan Dia dengan penghinaan. Mereka telah<br />

mengadakan pilihan mereka,—mereka tidak mau mengatakan penyerahan yang sempurna.<br />

Keputusan mereka tidak pernah dibatalkan sesudah itu; karena mereka tidak lagi berjalan<br />

dengan Yesus.<br />

“Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan<br />

mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung.” Mat. 3:12. Inilah salah satu saat<br />

pembersihan. Oleh firman kebenaran, sekam dipisahkan dari gandum. Karena mereka<br />

terlalu congkak dan menganggap diri benar sehingga tidak dapat menerima teguran, terlalu<br />

mencintai dunia sehingga tidak dapat menerima kerendahan hidup, banyak dari mereka<br />

berbalik dari Yesus. Kebanyakan masih melakukan perkara yang sama. Dewasa ini jiwajiwa<br />

diuji sebagaimana halnya dengan murid-murid dalam rumah sembahyang di<br />

Kapernaum. Bila kebenaran dijelaskan dalam hati, mereka melihat bahwa kehidupan mereka<br />

tidak sesuai dengan kehendak Allah. Mereka melihat perlunya per-ubahan menyeluruh<br />

dalam diri mereka sendiri; tetapi mereka tidak sudi menanggung pekerjaan yang menuntut<br />

penyangkalan diri. Sebab itu me-reka marah bila dosa-dosa mereka ditemukan. Mereka<br />

pergi dengan pe-rasaan sakit hati, sebagaimana murid-murid meninggalkan Yesus, sambil<br />

bersungut, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengar-kannya?”<br />

Pujian dan belaian menyenangkan pada pendengaran mereka, tetapi kebenaran tidak<br />

disambut dengan gembira; mereka tidak dapat mende-ngarnya. Ketika orang banyak<br />

mengikuti, dan diberi makan, dan sorak sorai kemenangan kedengaran, suara mereka<br />

menyaringkan puji-pujian; tetapi bila pemeriksaan Roh Allah menyatakan dosa mereka, dan<br />

menyu-ruh mereka meninggalkannya, mereka membelakangi kebenaran, dan tidak lagi<br />

berjalan dengan Yesus.<br />

Ketika murid-murid yang tidak setia itu berbalik dari <strong>Kristus</strong>, suatu roh yang lain<br />

menguasai mereka. Mereka tidak dapat melihat sesuatu yang menarik dalam Dia, yang<br />

tadinya mereka dapati sangat menarik. Mereka mencari musuh-musuh-Nya, karena musuh-<br />

300

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!