06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 41 Krisis di Galilea<br />

RETIKA <strong>Kristus</strong> melarang orang banyak untuk mengumumkan Dia sebagai raja, Ia<br />

telah mengetahui bahwa saat perubahan dalam sejarah hidup-Nya sudah tiba. Orang banyak<br />

yang tadinya ingin menaikkan Dia ke takhta berbalik dari Dia keesokan harinya. Dengan<br />

dikecewakannya cita-cita mereka yang mementingkan diri telah mengubah kasih mereka<br />

menjadi kebencian, dan pujian mereka menjadi kutuk serapah. Meskipun Ia mengetahui hal<br />

ini, Ia tidak mengambil tindakan mencegah krisis itu. Sejak awal Ia tidak menawarkan<br />

harapan akan pahala duniawi bagi para pengikut-Nya. Kepada seorang yang datang dengan<br />

kerinduan hendak menjadi murid-Nya Ia berkata, “Serigala mempunyai liang dan burung<br />

mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan<br />

kepada-Nya.” Mat. 8:20. Sekiranya manusia dapat memperoleh dunia dengan <strong>Kristus</strong>, sudah<br />

tentu orang banyak akan me-nyatakan setia kepada-Nya; tetapi pelayanan seperti itu tidak<br />

dapat diterima-Nya. Dari mereka yang berhubungan dengan Dia sekarang banyak yang telah<br />

tertarik oleh harapan akan kerajaan duniawi. Orangorang ini hendaknya jangan tersesat.<br />

Ajaran rohani dalam mukjizat ketul roti yang dalam artinya tidak dipahami. Hal ini harus<br />

dijelaskan. Dan wahyu yang baru in akan membawa sertanya suatu ujian yang lebih teliti.<br />

Mukjizat mengenai ketul roti telah tersebar luas ke tempat jauh dan dekat, dan pagi-pagi<br />

benar keesokan harinya orang banyak datang berduyun-duyun ke Betsaida hendak melihat<br />

Yesus: Mereka datang dalam jumlah yang besar, melalui darat dan laut. Mereka yang telah<br />

meninggalkan Dia pada malam sebelumnya kembali lagi, dengan berharap masih dapat<br />

menemukan Dia di situ; karena tidak ada perahu yang dapat ditumpangi-Nya untuk<br />

menyeberang. Tetapi sia-sia saja mereka mencari-Nya, dan banyak yang kembali ke<br />

Kapernaum dalam usaha hendak mencari Dia. Dalam pada itu Ia telah tiba di Genesaret,<br />

sesudah tidak hadir hanya sehari lamanya. Segera sesudah diketahui bahwa Ia sudah<br />

mendarat, “berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang<br />

sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.” Mrk. 6:55.<br />

Sesaat kemudian pergilah Ia ke rumah ibadah, dan di sanalah mereka yang datang dari<br />

Betsaida menjumpai Dia. Mereka mendengar dari murid-murid tentang bagaimana Ia telah<br />

menyeberangi laut itu. Ganasnya topan dan usaha yang sia-sia mendayung beijam-jam<br />

lamanya hendak melawan angin sakai, tentang <strong>Kristus</strong> yang muncul dengan berjalan di atas<br />

air, mengenai takut yang ditimbulkan-Nya, perkataan-Nya yang me-mulihkan keyakinan,<br />

keberanian Petrus dan akibatnya, teduhnya angin ribut secara tiba-tiba dan perahu merapat<br />

dengan tenang, semuanya di. tuturkan dengan cermat kepada orang banyak yang keheranheranan.<br />

Te-tapi karena tidak puas dengan penuturan ini, banyak orang mengerumuni Yesus<br />

seraya bertanya. “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Mereka mengharapkan hendak<br />

mendengar cerita selanjutnya tentang mukjizat itu dari bibir-Nya sendiri.<br />

Yesus tidak memuaskan rasa ingin tahu mereka. Ia berkata dengan sedih, “Kamu<br />

mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tandatanda. melainkan karena kamu telah<br />

292

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!