06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Dengan segera Yesus mengulurkan tangan-Nya sambil berkata kepadanya: “Hai orang yang<br />

kurang percaya mengapa engkau bimbang?”<br />

Waktu berjalan berdampingan, dengan tangan Petrus dipegang oleh Tuhan, mereka naik<br />

ke dalam perahu bersama-sama. Tetapi kini Petrus menjadi tunduk dan diam. Tiada alasan<br />

baginya menyombongkan diri di hadapan kawan-kawannya, karena oleh kurang percaya dan<br />

kesombong-annya ia hampir kehilangan nyawanya. Bila ia memalingkan matanya dari<br />

Yesus, langkahnya lenyap dan ia tenggelam di tengah-tengah gelom-bang.<br />

Apabila kesusahan menimpa kita, betapa sering kita seperti Petrus! Kita memandang<br />

gelombang itu, gantinya menujukan mata kita pada Juruselamat. Langkah-langkah kita<br />

tergelincir, dan gelombang hidup ke-angkuhan itu menimpa jiwa kita. Yesus tidak<br />

menyuruh Petrus datang kepada-Nya agar ia binasa; Ia tidak memanggil kita mengikut Dia,<br />

dan kemudian meninggalkan kita. “Janganlah takut,” firman-Nya, sebab Aku telah menebus<br />

engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila<br />

engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai,<br />

engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan<br />

dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah Tuhan, Aliahmu,<br />

Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruse- lamatmu.” Yesaya 43:1-3<br />

Yesus membaca tabiat murid-murid-Nya. Ia tahu betapa hebatnya iman mereka diuji. Di<br />

dalam peristiwa di atas danau ini Ia ingin menun-jukkan kepada Petrus kelemahannya,<br />

untuk menunjukkan bahwa kese-lamatannya terletak dalam ketergantungannya yang terus<br />

menerus pada kuasa Ilahi. Di tengah-tengah amukan topan pencobaan ia dapat berjalan<br />

dengan selamat hanyalah jikalau ia tidak bersandar pada dirinya sendiri, melainkan harus<br />

bergantung pada Juruselamat. Di saat ia merasa dirinya kuat di saat itulah Petrus lemah; dan<br />

sampai ia melihat kelemahannya barulah ia dapat menyadari perlunya ia bergantung pada<br />

<strong>Kristus</strong>. Jikalau ia telah mempelajari pelajaran yang telah ditunjukkan untuk mengajar dia di<br />

dalam pengalaman di atas danau itu, ia tidak akan gagal bila pen-cobaan yang besar datang<br />

kepadanya.<br />

Hari demi hari Allah mengajar anak-anak-Nya. Melalui keadaan hidup sehari-hari Ia<br />

sedang menyiapkan mereka untuk melakukan bagian mereka dalam tugas yang lebih luas<br />

yang oleh penentuan-Nya telah ditunjukkan-Nya bagi mereka. Oleh pencobaan setiap hari<br />

itulah yang menentukan kemenangan atau kekalahan mereka dalam krisis hidup yang besar.<br />

Mereka yang gagal menyadari perlunya ketergantungan mereka yang tetap kepada Allah<br />

akan dikalahkan oleh pencobaan. Sekarang kita dapat menduga bahwa kaki kita berdiri<br />

teguh, dan bahwa kita tidak akan pernah bergerak dari sana. Kita dapat berkata dengan<br />

penuh keyakinan: Aku tahu kepada siapa aku percaya; tiada sesuatu yang dapat<br />

menggoncangkan imanku kepada Allah dan firman-Nya. Tetapi Setan bermaksud untuk<br />

mengambil keuntungan dari tabiat warisan dan sifat-sifat yang dipupuk, serta membutak an<br />

mata kita akan keperluan dan kekurangan kita. Hanya-lah dengan menyadari akan<br />

290

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!