06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

dengan segera diatasi. Ia memanggil murid-murid-Nya dan menyuruh mereka mengambil<br />

perahu, lalu kembali dengan segera ke Kapernaum, membawa-Nya meninggalkan orang<br />

banyak itu.<br />

Belum pernah ada suatu perintah dari <strong>Kristus</strong> yang tampaknya begitu mustahil untuk<br />

dilaksanakan. Murid-murid telah lama mengharapkan suatu pergerakan yang populer untuk<br />

menempatkan Yesus di atas takhta; mereka kesal karena semangat pengharapan yang<br />

meluap-luap ini menjadi lenyap sama sekali. Orang banyak yang telah berkumpul untuk<br />

merayakan Hari Raya Paskah sangat mengharapkan untuk melihat nabi yang baru. Bagi<br />

pengikut-pengikut-Nya hal ini merupakan suatu kesempatan yang gemilang untuk<br />

mengukuhkan Guru mereka yang dikasihi duduk di atas takhta Israel. Di dalam ambisi yang<br />

baru ini adalah sangat sukar bagi mereka untuk pergi dan meninggalkan Yesus sendirian di<br />

pantai yang sunyi itu. Mereka mengecam rencana itu; tetapi Yesus kini berbicara dengan<br />

suatu kuasa yang belum pernah diperlihatkan-Nya kepada mereka. Mereka mengetahui<br />

bahwa perlawanan mereka yang berikut tidak akan ada gunanya, dan dengan diam-diam<br />

mereka menuju danau.<br />

Kini Yesus menyuruh orang banyak itu supaya bubar; cara-Nya tegas sehingga tiada<br />

yang berani melawan. Perkataan pujian dan pujaan pun mati di bibir mereka. Di saat hendak<br />

menangkap Dia, langkah kaki mereka terpaku, kegembiraan mereka lenyap dari wajah<br />

mereka. Di dalam rombongan itu terdapatlah orang yang berhati keras dan bertekad bulat;<br />

tetapi wajah Yesus yang agung, dan beberapa patah perkataan-Nya, men-diamkan<br />

kekacauan dan menghentikan rencana mereka. Mereka mengakui bahwa di dalam Dia<br />

terdapat suatu kuasa yang melebihi segala kuasa dunia, dan tanpa suatu pertanyaan pun<br />

mereka tunduk.<br />

Manakala Yesus ditinggalkan sendirian, Ia “pergi ke bukit untuk ber-doa.” Berjam-jam<br />

lamanya Ia berdoa kepada Allah. Tetapi doa itu bukan untuk diri-Nya melainkan untuk<br />

manusia. Ia berdoa memohon kuasa untuk menyatakan kepada manusia sifat Ilahi tugas-<br />

Nya, agar Setan tidak membutakan pengertian mereka dan memutarbalikkan pertimbangan<br />

mereka. Juruselamat mengetahui bahwa hari-hari pelayanan pribadi-Nya di atas dunia sudah<br />

hampir berakhir, dan hanya sedikit orang yang akan menerima Dia sebagai Penebus mereka.<br />

Di dalam kesusahan dan pergu-mulan jiwa-Nya Ia mendoakan murid-murid-Nya. Mereka<br />

akan mendapat ujian yang sangat berat. Pengharapan mereka yang telah lama dirindukan,<br />

yang didasarkan atas suatu penipuan yang populer, harus dikecewakan di dalam suatu cara<br />

yang amat menyakitkan dan hina. Sebagai gantinya dinobatkan di takhta Daud, mereka<br />

menyaksikan penyalibanNya. Inilah yang disebut penobatan-Nya yang sebenarnya. Tetapi<br />

mereka tidak dapat memperhatikan hal ini, dan sebagai akibatnya pencobaan yang berat<br />

akan menimpa mereka, yang sangat sulit bagi mereka untuk mengenal sebagai pencobaan.<br />

Tanpa Roh Kudus yang menerangi pikiran dan memperluas pengertian iman murid-murid<br />

itu akan runtuh. Yesus merasa sangat sedih karena pengertian mereka tentang kerajaanNya,<br />

287

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!