06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Jikalau manusia dewasa ini berlaku sederhana di dalam kebiasaan me-reka, hidup sesuai<br />

dengan hukum alam, sebagaimana Adam dan Hawa pada awal dunia, maka akan limpahlah<br />

persediaan bagi keperluan ma-nusia. Akan berkuranglah keperluan yang diangan-angankan,<br />

dan lebih banyak kesempatan bekerja di dalam cara-cara Allah. Tetapi roh cinta diri dan<br />

pemanjaan hawa nafsu itulah yang telah membawa dosa dan malapetaka ke dalam dunia ini,<br />

oleh sifat bermewah-mewahan di satu pihak dan kekurangan di pihak yang lain.<br />

Yesus tidak berusaha menarik orang banyak kepada-Nya dengan memuaskan keinginan<br />

akan kemewahan. Kepada rombongan yang amat besar itu, yang telah letih dan lapar<br />

sepanjang hari-hari yang mengesan-kan itu, makanan yang sederhana itu adalah suatu<br />

jaminan bukan hanya mengenai kuasa-Nya, tetapi juga mengenai pemeliharaan-Nya yang<br />

pe-nuh kasih sayang bagi mereka akan kebutuhan hidup sehari-hari. Juruse-lamat tidak<br />

menjanjikan kemewahan dunia kepada pengikut-pengikutNya; makanan mereka sederhana,<br />

bahkan berkekurangan; nasib mereka mungkin di dalam kemiskinan, tetapi firman-Nya<br />

menjanjikan bahwa keperluan mereka akan dicukupkan, dan Ia telah menjanjikan yang jauh<br />

lebih baik daripada kekayaan duniawi,—penghiburan yang kekal akan kehadiran-Nya<br />

sendiri.<br />

Dalam memberi makan lima ribu orang ini, Yesus mengangkat tudung dari dunia alam,<br />

lalu menunjukkan kuasa yang senantiasa dipraktikkan demi kebaikan itu. Di dalam hasil<br />

panen di bumi Allah sedang mengada-kan suatu mukjizat setiap hari. Melalui perantaraan<br />

alam pekerjaan yang serupa itu juga dilaksanakan di dalam memberi makan orang banyak<br />

itu. Manusia menyediakan tanah dan menabur benih, tetapi hidup yang dari Allah yang<br />

menyebabkan benih itu berkecambah. Hujan, udara dan cahaya matahari yang dari Allah<br />

itulah yang menyebabkan benih itu mengeluarkan, “mula-mula tangkainya, lalu bulirnya,<br />

kemudian butirbutir yang penuh isinya dalam bulir itu.” Mrk. 4:28. Aliahlah yang memberi<br />

makan berjuta-juta manusia setiap hari dari tuaian ladang-la-dang di bumi. Manusia<br />

dipanggil untuk mengerjakannya bersama Allah di dalam pemeliharaan gandum dan<br />

penyediaan ketul roti, dan oleh sebab ini mereka kehilangan pandangan akan wakil Ilahi itu.<br />

Mereka tidak memuliakan Allah yang sepatutnya karena nama-Nya suci. Pekerjaan kuasa-<br />

Nya dianggap sebagai hasil penyebab alamiah atau alat manusia. Manusia dipermuliakan di<br />

tempat Allah, dan pemberian-Nya yang mulia diselewengkan untuk kepentingan diri sendiri,<br />

dan menjadi suatu kutuk gantinya menjadi berkat. Allah berusaha mengubah semua perkara<br />

ini. Ia rindu agar perasaan kita yang tumpul ini dipertajam untuk memperhatikan kebajikan-<br />

Nya yang penuh kasihan itu lalu memuliakan Dia karena pekerjaan kuasa-Nya. Ia rindu agar<br />

kita mengenal Dia di dalam pemberian-Nya, supaya itu dapat menjadi suatu berkat bagi kita<br />

seperti yang dikehendaki-Nya. Untuk maksud inilah maka mukjizat-mukjizat <strong>Kristus</strong><br />

diadakan.<br />

Setelah orang banyak itu diberi makan, masih berkelimpahan juga sisanya. Tetapi Ia<br />

yang mempunyai segala sumber kuasa yang tiada ter-batas itu berkata: “Kumpulkanlah<br />

potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Perkataan ini lebih berarti<br />

281

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!