06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

mahaperkasa. Bukan sebagai “Yang berkuasa di dunia serta laut dan langit” Ia<br />

mendiamkannya. Kuasa yang telah diletakkan-Nya berkata: “Aku tidak dapat berbuat apaapa<br />

dari diri-Ku sendiri.” Yohanes 5:30. Ia berharap pada kuasa Bapa. Di dalam iman-iman<br />

dalam kasih dan penjagaan Allah— Yesus berharap, dan kuasa firman yang mendiamkan<br />

angin ribut adalah kuasa Allah. Sebagaimana Yesus bersandar oleh iman pada penjagaan<br />

Bapa, demikian pula kita harus bersandar pada penjagaan Juruselamat kita. Jikalau muridmurid<br />

itu berharap kepada-Nya, mereka pasti akan mendapat sentosa. Ketakutan mereka<br />

saat menghadapi bahaya menunjukkan mereka kurang percaya. Dalam usaha mereka<br />

menyelamatkan diri, mereka melupakan Yesus; dan hanyalah pada waktu mereka berada<br />

dalam putus harap dan tiada berdaya lagi, barulah mereka memandang kepada-Nya karena<br />

Ia dapat memberikan pertolongan kepada mereka.<br />

Betapa sering pengalaman murid-murid itu merupakan pengalaman kita juga! Jika badai<br />

pencobaan bertubi-tubi, dan kilat yang hebat menyambar serta gelombang memukul kita,<br />

kita berjuang melawan badai itu sendirian, lupa bahwa ada Seorang yang dapat menolong<br />

kita. Kita berharap pada kekuatan kita sendiri sampai pengharapan kita lenyap, dan kita<br />

hampir binasa. Kemudian kita teringat akan Yesus, dan jikalau kita memanggil Dia untuk<br />

menyelamatkan kita, kita tidak akan meratap dengan sia-sia. Walaupun dengan sedih<br />

menegur kurang percaya dan ketergantungan kita terhadap diri sendiri, Ia tidak pernah gagal<br />

untuk memberikan pertolongan yang kita perlukan. Di darat atau di lautan, jikalau kita<br />

mempunyai Juruselamat di dalam hati kita, tidak perlu ada kekhawatiran Iman yang hidup di<br />

dalam Penebus akan menenangkan laut kehidupan serta akan melepaskan kita dari<br />

marabahaya di dalam cara yang menurut pengetahuan-Nya adalah yang terbaik.<br />

Ada pula pelajaran lain bagi kerohanian yang diperoleh di dalam mukjizat<br />

menenangkan angin ribut ini. Setiap pengalaman manusia me-nyaksikan kebenaran<br />

perkataan Alkitab: ” Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak<br />

sebab tidak dapat tetap tenang,... Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,’ firman Allahku.<br />

“Yesaya 57:20 21. Dosa telah membinasakan kedamaian kita. Apabila diri tidak<br />

ditaklukkan, kita tidak akan memperoleh sentosa. Tidak ada kuasa manusia yang dapat<br />

menguasai keangkuhan hawa nafsu hati. Kita pun tidak ber-<br />

daya sama halnya dengan murid-murid itu untuk meneduhkan gelora ombak. Tetapi Ia<br />

yang telah mendiamkan Danau Galilea juga telah mengucapkan perkataan damai bagi setiap<br />

jiwa. Bagaimana pun be-sarnya topan, orang-orang yang berpaling kepada Yesus serta<br />

berseru: “Tuhan, selamatkan kami,” akan mendapat kelepasan. Kemurahan-Nyalah yang<br />

telah memperdamaikan jiwa kepada Allah, menenangkan pe-perangan hawa nafsu manusia,<br />

dan di dalam kasih-Nya ati itu tenang. “Dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombanggelombangnya<br />

tenang. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka<br />

ke pelabuhan kesukaan mereka.” Mazmur 107.29, 30. Sebab itu, kita yang dibenarkan<br />

karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus<br />

255

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!