06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

“Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya;” bagi-Nya walaupun menyentuh<br />

orang mati tidak mencemarkan. Rombongan orang yang berkabung berdiri, dan ratapan<br />

berhenti. Kedua rombongan itu me-ngelilingi usungan itu dengan mengharapkan sesuatu<br />

yang tidak pernah mereka harapkan. Ada Seorang yang hadir yakni Orang yang telah membuang<br />

penyakit dan mengusir Setan; apakah maut juga takluk pada kuasa-Nya? Lebih jelas,<br />

suara yang penuh kuasa itu diucapkan, Hai anak muda! Aku berkata kepadamu:<br />

Bangkitlah.” Suara itu menembusi telinga orang mati itu. Orang muda itu membuka<br />

matanya. Yesus memegang tangannya, dan mengangkat dia. Pandangannya tertuju kepada<br />

perempuan yang menangis di sampingnya, ibu dan anak berpeluk dalam kegembiraan.<br />

Orang banyak diam, seolah terpukau. “Memuliakan Allah; sambil berkata: Seorang nabi<br />

besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.” Iringan<br />

jenazah itu kembali ke Nain bagaikan satu arak-arakan kemenangan. “Maka tersiarlah kabar<br />

tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.”<br />

Ia yang berdiri di samping ibu yang berduka di pintu gerbang Nain, memperhatikan<br />

setiap orang yang berduka dekat usungan itu. Hati-Nya menjamah kesusahan kita dengan<br />

simpati. Hati-Nya, yang penuh kasih dan kasihan, adalah hati kelemahlembutan yang tiada<br />

berubah. Firman-Nya, yang memanggil orang mati supaya hidup kembali, tidak kurang<br />

kesanggupan-Nya sekarang daripada waktu dikatakan kepada orang muda di Nain itu. Ia<br />

berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.” Matius 28:18.<br />

Kuasa itu tidak berkurang oleh berlalunya tahun, atau oleh pekerjaan yang tak hentihentinya<br />

dan kegiatan kemurahan-Nya yang terus mengalir. Kepada mereka yang percaya<br />

kepada-Nya. Ia masih tetap seorang Juruselamat yang hidup.<br />

Yesus telah mengubah duka ibu itu menjadi kesukaan tatkala Ia me-ngembalikan<br />

anaknya kepada perempuan itu; namun demikian orang muda itu telah dipanggil untuk<br />

hidup di dunia ini, merasakan derita me-nanggung duka, mara bahaya, dan sekali lagi<br />

melalui kuasa maut. Tetapi Yesus menghibur duka kita atas kematian dengan berita<br />

pengharapan yang tiada taranya: “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai<br />

selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” “Karena anakanak<br />

itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan<br />

mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia<br />

memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian<br />

Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan.” Wahyu 1:18;<br />

Ibrani 2:14, 15.<br />

Setan tidak dapat menahan orang mati itu di dalam genggamannya jika Anak Allah<br />

memanggil mereka hidup kembali. Ia tidak dapat menahan di dalam kematian rohani satu<br />

jiwa yang di dalam iman menerima kuasa perkataan <strong>Kristus</strong>. Tuhan berkata kepada semua<br />

orang yang mati di dalam dosa, “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara<br />

orang mati.” Efesus 5:14. Perkataan itu kekal. Sebagaimana perkataan Allah yang<br />

memanggil orang mati yang pertama hidup, masih tetap juga memberikan hidup bagi kita;<br />

241

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!