06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

anak Abraham buta terhadapnya. Ia tidak menunggu melihat apakah orangorang Yahudi<br />

sendiri akan menerima Seorang yang akan dimaklumkan menjadi Mesias mereka. Karena<br />

sebagai “terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam<br />

dunia.” (Yohanes 1:9) telah bercahaya padanya, ia telah dapat melihat kemuliaan Anak<br />

Allah walaupun dari jauh.<br />

Bagi Yesus inilah pekerjaan yang sungguh yakni kabar Injil diselesai-kan di antara<br />

orang kafir. Dengan gembira Ia melihat ke depan untuk me-ngumpulkan jiwa-jiwa dari<br />

segala bangsa ke dalam kerajaan-Nya. Dengan kesedihan yang mendalam Ia<br />

menggambarkan kepada orang-orang Yahudi akibat penolakan mereka akan kemurahan-<br />

Nya: “Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk<br />

makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kera-jaan Surga,<br />

sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke da-lam kegelapan yang paling<br />

gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan ker-tak gigi.” Aduh, berapa banyak yang bersedia<br />

akan kekecewaan yang hebat itu! Sedangkan jiwa-jiwa orang kafir yang di dalam kegelapan<br />

me-nerima anugerah-Nya, berapa banyak orang di negeri Kristen di mana ada terang<br />

diabaikan begitu saja.<br />

Lebih dua puluh mil dari Kapernaum, di atas suatu daratan tempat da-pat menatap<br />

dengan luas keelokan Lembah Esdraelon, terdapatlah kam-pung Nain, dan kemudian <strong>Kristus</strong><br />

menuju ke sana. Kebanyakan muridmurid-Nya dan orang-orang lain yang bersama-sama<br />

dengan Dia, dan sepanjang jalan orang banyak datang berduyun-duyun, rindu mendengarkan<br />

firman-Nya yang penuh kasih dan kemurahan, membawa orang sakit untuk<br />

disembuhkan-Nya, dan dengan pengharapan bahwa Ia yang berkuasa besar itu akan<br />

mengumumkan diri-Nya sendiri sebagai Raja orang Israel. Orang banyak mengikuti jalan-<br />

Nya, dan hal itu menggem-birakan sekali, rombongan yang penuh harapan itu mengikuti<br />

Dia men-daki jalan yang berbatu menuju gerbang kampung di gunung itu.<br />

Ketika mereka datang lebih dekat, suatu iring-iringan penguburan tampak keluar dari<br />

pintu gerbang. Dengan langkah yang perlahan-lahan dan susah rombongan itu mendekati<br />

tempat kuburan. Pada usungan yang terbuka di depan terdapatlah jenazah orang mati itu,<br />

dikelilingi oleh orang-orang yang meratap, memenuhi udara dengan ratapan mereka. Semua<br />

penduduk kota itu berkumpul untuk menunjukkan penghormatan mereka kepada yang mati<br />

dan simpati mereka bagi yang berdukacita. Pemandangan itu membangkitkan rasa simpati.<br />

Yang meninggal itu anak tunggal dan ibunya sudah menjadi janda. Wanita yang berduka<br />

dan kesepian itu sedang mengikuti dia ke kubur, seorang penolong dan penghibur satusatunya<br />

di dunia ini. “Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas<br />

kasihan.” Ketika perempuan itu berjalan dengan gontai dan menangis, tidak mengetahui<br />

bahwa Yesus, ada di sana, Yesus mendekati perempuan itu, dan dengan lembut berkata,<br />

“Janganlah menangis.” Yesus sudah hampir mengubah dukanya kepada kesukaan, namun Ia<br />

tidak menahan pernyataan simpati-Nya yang menghiburkan ini.<br />

240

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!