06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

pengikut-Nya sempurna di dalam hidup mereka. Yesus di dalam segala sesuatu dijadikan<br />

sama dengan saudara-saudara-Nya. Ia menjadi daging, sama seperti kita. Ia iapar, haus dan<br />

letih. Ia dito-pang oleh makanan dan tidur yang segar. Ia turut merasai perasaan ma-nusia;<br />

walaupun demikian Dia adalah Anak Allah yang tiada bercacat cela. Ia adalah Allah di<br />

dalam daging. Tabiat-Nya harus menjadi milik kita. Tuhan berkata kepada mereka yang<br />

percaya kepada-Nya. “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengahtengah<br />

mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu.” 2<br />

Korintus 6:16.<br />

<strong>Kristus</strong> adalah anak tangga yang dilihat oleh Yakub, alasnya di bumi ini, dan ujungnya<br />

sampai di pintu surga, di ambang pintu kemuliaan. Jikalau tangga itu telah gagal oleh satu<br />

langkah mencapai bumi ini, sudah pasti kita hilang. Tetapi <strong>Kristus</strong> telah mendapatkan kita di<br />

mana kita berada. Ia telah mengambil sifat kita dan telah menang, agar kita oleh mengambil<br />

sifat-Nya dapat menang; Terbuat “serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa”<br />

(Roma 8:3), Ia hidup tanpa dosa. Sekarang oleh Keilahian-Nya Ia berpegang pada takhta<br />

surga, sedangkan dengan kemanusiaan-Nya Ia datang kepada kita. Ia mengundang kita<br />

melalui iman di dalam Dia untuk memperoleh kemuliaan sifat Allah. Dengan demikian kita<br />

harus sempurna, sebagaimana “Bapamu yang di surga adalah sempurna.”<br />

Yesus telah menunjukkan apa kebenaran itu, dan menunjuk kepada Allah sebagai<br />

sumbernya. Sekarang Ia berpaling kepada pelaksanaan tanggung jawab itu. Di dalam<br />

memberi sedekah, di dalam doa. di dalam puasa, Ia berkata: janganlah dilakukan sematamata<br />

untuk menarik per-hatian atau untuk memuliakan diri sendiri. Berilah dengan tulus<br />

hati, un-tuk memenuhi penderitaan orang yang miskin. Di dalam doa, biarlah jiwa itu<br />

berhubungan dengan Allah. Di dalam berpuasa, jangan lakukan dengan kepala tertunduk,<br />

dan hati dipenuhi dengan pikiran akan diri sendiri. Hati orang Farisi tandus dan merupakan<br />

tanah yang kering, tempat bibit-bibit Ilahi itu tidak dapat bertumbuh. Orang yang<br />

menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan tidak terbatas akan memberikan<br />

pelayanan yang layak kepada-Nya. Karena melalui persahabatan dengan Allah manusia<br />

menjadi teman sekerja dengan Dia di dalam menyatakan sifat-Nya di dalam kemanusiaan.<br />

Pelayanan yang dibaktikan dengan sungguh sungguh hati besar upah-nya. “Bapamu<br />

yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya ke-padamu.” Oleh hidup yang kita<br />

terima dengan kemurahan <strong>Kristus</strong>, tabiat dibentuk. Keindahan yang sejati itu mulai<br />

dipulihkan ke dalam jiwa. Sifat-sifat tabiat <strong>Kristus</strong> diberikan, dan peta Allah mulai bersinar.<br />

Wajah pria dan wanita yang berjalan dan bekerja sama dengan Allah menyatakan damai<br />

surga. Mereka dikelilingi oleh suasana surga. Bagi jiwa-jiwa ini kerajaan Allah telah<br />

dimulai. Mereka telah memiliki kegembiraan <strong>Kristus</strong>, kegembiraan yang menjadi berkat<br />

bagi sesama manusia. Mereka memiliki* kehormatan karena menerima <strong>Kristus</strong> dalam<br />

pekerjaan-Nya; mereka dipercaya melakukan pekerjaan-Nya di dalam nama-Nya.<br />

235

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!