06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 31 Khotbah di Atas Bukit<br />

KRISTUS jarang mengumpulkan m urid-murid-Nya sendiri untuk menerima firman-<br />

Nya. Ia tidak memilih pendengar-Nya hanya mereka yang tahu cara hidup. Sudah<br />

merupakan tugas-Nya untuk menghampiri orang banyak, yang di dalam kebodohan dan<br />

kesalahan. Ia memberikan pelajaran kebenaran-Nya di mana pelajaran itu dapat menerobos<br />

Dengertian yang paling gelap sekalipun. Ia sendirilah kebenaran itur berdiri dengan gagah<br />

berani dengan tangan yang selalu siap memberi berkat, dan di dalam perkataan amaran,<br />

permohonan, dan penghiburan, untuk meninggikan mereka yang datang kepada-Nya.<br />

Khotbah di atas Bukit, sekalipun dikatakan khusus kepada muridmurid itu, telah<br />

diucapkan pada pendengaran orang banyak. Setelah pengurapan rasul-rasul itu, Yesus pergi<br />

bersama mereka ke tepi danau. Pagi-pagi sekali orang banyak sudah mulai berkumpul. Di<br />

samping pen-dengar yang biasa yang datang dari kota-kota Galilea, terdapat juga banyak<br />

orang dari Yudea, dari Yerusalem sendiri; dari Perea, dari Dekapolis, dari Idumea, jauh<br />

sebelah selatan Yudea; dan dari Tsur dan Sidon, orang dari kota-kota Fenisia dari pantai<br />

Laut Tengah. “Sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya,” mereka “datang<br />

untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka Karena ada kuasa<br />

yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.” Markus 3:8; Lukas<br />

6:17-19.<br />

Pantai yang sempit itu tidak dapat menampung orang yang berdiri se-jauh suara-Nya<br />

dapat didengar oleh orang-orang yang rindu mendengar-kan Dia, oleh karena itu Yesus<br />

menuntun mereka balik ke lereng bukit. Setelah sampai pada tempat yang rata tempat orang<br />

banyak dapat ber-kumpul dengan baik, duduklah la di atas rumput, dan murid-murid dan<br />

orang banyak pun mengikuti teladan-Nya.<br />

Tempat bagi murid-murid itu selamanya dekat kepada Yesus. Orang banyak selamanya<br />

berjejal -jejal kepada-Nya, tetapi murid-murid itu me-ngerti bahwa mereka tidak disuruh<br />

pergi jauh dari hadapan-Nya. Mereka duduk dekat Yesus agar mereka jangan sampai<br />

kehilangan sepatah kata pun dari nasihat-Nya. Mereka itu pendengar yang sungguhsungguh,<br />

sa-ngat ingin mengetahui kebenaran yang akan mereka masyhurkan kepada<br />

seluruh negeri dan segala zaman.<br />

Dengan satu perasaan akan sesuatu yang lebih daripada biasa yang da-pat diharapkan,<br />

mereka makin dekat kepada <strong>Kristus</strong>. Mereka yakin bah-wa kerajaan itu tidak lama lagi akan<br />

didirikan, dan mulai dari peristiwa pada pagi hari itu mereka merasa bahwa akan ada<br />

beberapa pengumuman yang berhubungan dengan itu yang akan dimaklumkan. Orang<br />

banyak itu juga berharap demikian, mereka sangat mengharapkan bukti kerinduan mereka<br />

itu. Ketika orang banyak duduk di rumput di kaki bukit itu, menunggu perkataan dari Guru<br />

Ilahi itu, hati mereka dipenuhi dengan pikiran akan kemuliaan yang akan datang. Di sana<br />

terdapat juga ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sangat mengharapkan saat di<br />

224

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!