06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

mengajarkan bermacam-macam seni dan ilmu pengetahuan, mengaku mengajarkan asasasas<br />

kebenaran. Akan tetapi semua alat ini menjadi rusak. Selama dalam tawanan, banyak dari<br />

antara bangsa itu sudah menerima pendapat-pendapat serta adat-adat kekafiran, dan<br />

semuanya ini dimasukkan ke dalam upacara keagamaan mereka. Dalam banyak hal mereka<br />

meniru kebiasaan-kebiasaan para penyembah berhala.<br />

Karena menyimpang dari Allah, orang-orang Yahudi pun lupa pada ajaran upacara<br />

korban. Upacara itu telah dibentuk oleh <strong>Kristus</strong> sendiri. Dalam tiap bagian, upacara itu<br />

melambangkan diri-Nya sendiri, dan hal itu penuh kuasa hidup dan keindahan rohani. Tetapi<br />

orang-orang Yahudi telah kehilangan hidup rohani dari upacara-upacara mereka itu, dan<br />

telah bergantung pada berhala-berhala yang mati. Mereka percaya pada segala korban-dan<br />

upacara itu sendiri gantinya menyandarkan diri pada Dia, yang kepada-Nya segala korban<br />

dan upacara tersebut menunjuk. Untuk menggantikan tempat perkara yang telah hilang itu,<br />

imam-imam serta para rabi memperbanyak tuntutan-tuntutan ciptaan mereka sendiri; dan<br />

semakin bertambah keras tuntutan-tuntutan itu, semakin berkuranglah kasih Allah<br />

dinyatakan. Mereka mengukur kesucian mereka oleh upacara-upacara mereka yang tidak<br />

terkira banyaknya, sedangkan hati mereka penuh kesombongan dan kemunafikan.<br />

Dengan segenap perintah mereka yang rumit dan berat itu, adalah suatu kemustahilan<br />

untuk memelihara hukum itu. Orang-orang yang ingin berbakti kepada Allah dan yang<br />

mencoba menurut ajaran para rabi, bekerja keras di bawah sebuah beban yang berat. Mereka<br />

tidak dapat beroleh perhentian dari tuduhan-tuduhan hati nurani yang risau. Demikianlah<br />

Setan bekerja untuk melemahkan semangat bangsa itu, untuk merendahkan pendapat<br />

mereka mengenai tabiat Allah, dan untuk membawa iman orang-orang Israel ke dalam<br />

kehinaan. Ia berharap hendak membuktikan ucapan yang dikeluarkannya waktu ia<br />

memberontak di surga dahulu, bahwa tuntutan-tuntutan Allah tidak adil, dan tidak dapat<br />

diturut. Bahkan Israel sekalipun, katanya, tidak memelihara hukum itu.<br />

Sementara bangsa Yahudi merindukan kedatangan Mesias, mereka tidak mempunyai<br />

pengertian yang benar tentang pekerjaan-Nya. Mereka bukannya mencari penebusan dari<br />

dosa, melainkan kebebasan dari bangsa Romawi. Mereka mengharap Mesias datang selaku<br />

seorang penguasa perang, untuk menghancurkan kekuasaan penindas, dan mengangkat<br />

Israel menjadi pemerintah seluruh dunia. Demikianlah jalan disediakan bagi mereka itu<br />

untuk menolak Juruselamat.<br />

Pada waktu <strong>Kristus</strong> lahir bangsa itu merasa muak di bawah pemerintahan penjajahpenjajah<br />

asing, dan menderita sakit dengan pertikaian di antara mereka sendiri. Orang<br />

Yahudi selama ini diizinkan menjalankan satu bentuk pemerintahan tersendiri; akan tetapi<br />

tidak ada suatu pun yang dapat menyamarkan kenyataan bahwa mereka sedang berada di<br />

bawah kuk bangsa Romawi, atau menyenangkan hati mereka kepada batas-batas kuasa<br />

mereka itu. Bangsa Romawi mengaku berhak mengangkat atau membebaskan imam besar,<br />

dan kedudukan itu acapkali diperoleh dengan jalan kecurangan, penyogokan, dan bahkan<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!