06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Yesus. Sekalipun <strong>Kristus</strong> telah dimaklumkan oleh suara dari surga bahwa Ia adalah Anak<br />

Allah, untuk Filipus Ia adalah “Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Yohanes 1:45. Kemudian,<br />

apabila lima ribu orang diberi makan, kurangnya kepercayaan Filipus dinyatakan. Sekadar<br />

menguji dia Yesus bertanya “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat<br />

makan?” Jawab Filipus adalah dari pihak orang yang kurang percaya: “Roti seharga dua<br />

ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong<br />

kecil saja.” Yohanes 6:5, 7. Yesus berdukacita. Walaupun Filipus telah melihat pekerjaan-<br />

Nya, dan telah merasa kuasa-Nya, namun ia tidak mempunyai iman. Di waktu orang-orang<br />

Yunani bertanya kepada Filipus tentang Yesus, ia tidak menggunakan kesempatan itu untuk<br />

memperkenalkan mereka kepada Juruselamat, tetapi pergi untuk menceritakan kepada<br />

Andreas. Kemudian pada jam-jam terakhir sebelum penyaliban, perkataan Filipus seperti<br />

melemahkan iman: Apabila Tomas berkata kepada Yesus; “Tuhan, kami tidak tahu ke mana<br />

Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Maka kata Yesus kepadanya:<br />

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup . .. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga<br />

mengenal Bapa-Ku.” Dari Filipus datanglah jawaban yang kurang percaya: “Tuhan,<br />

tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Yohanes 14:5-8. Berpikir<br />

lambat, lemah dalam iman, adalah ciri murid yang telah bersama dengan Yesus selama tiga<br />

tahun itu.<br />

Berlawanan dengan sifat kurang percaya Filipus adalah sifat kekanakkanakan dari<br />

Natanael. Ia adalah seorang yang sangat sungguh-sungguh, seorang yang dapat<br />

mempercayai walaupun tidak dapat dilihat dengan fakta. Namun Filipus tetap merupakan<br />

murid dalam sekolah <strong>Kristus</strong>, dan Guru Ilahi itu tabah dengan kekurangan percayanya dan<br />

kebodohannya. Apabila Roh Kudus dituangkan ke atas murid-murid, Filipus menjadi<br />

seorang guru dalam pekerjaan Ilahi. Ia tahu apa yang dikatakannya, dan ia mengajar dengan<br />

jaminan yang memberikan keyakinan kepada pen-dengarnya.<br />

Pada waktu <strong>Kristus</strong> sedang menyediakan murid-murid-Nya untuk pelantikan, seorang<br />

yang tidak dipanggil mendesakkan dirinya di antara mereka. Itulah Yudas Iskariot, seorang<br />

yang mengaku dirinya pengikut <strong>Kristus</strong>. Ia tampil ke muka, meminta tempat di tengahtengah<br />

murid-murid itu. Dengan kesungguhan yang sangat dan tampaknya ikhlas itu ia<br />

berkata: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” <strong>Kristus</strong> bukan<br />

menolak dan bukan pula menerima dia, tetapi hanya mengeluarkan perkataan yang<br />

menyedihkan: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak<br />

Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Matius 8:19, 20. Yudas<br />

percaya bahwa Yesus itulah Mesias; dan oleh bergabung dengan rasul-rasul, ia berharap<br />

akan memperoleh pangkat yang tinggi di dalam kerajaan yang baru itu. <strong>Kristus</strong> telah<br />

memutuskan pengharapannya itu oleh Kalimat tentang kemiskinan-Nya.<br />

Murid-murid-Nya ingin agar Yudas menjadi salah seorang di antara mereka. Ia<br />

kelihatan dapat memerintah, seorang yang cakap dan yang berkesanggupan, dan mereka<br />

219

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!