06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

sajian, lalu memakannya ... padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?”<br />

“Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diada-kan untuk manusia dan bukan manusia<br />

untuk hari Sabat.” “Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari<br />

Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?<br />

Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.” “Jadi Anak Manusia adalah<br />

juga Tuhan atas hari Sabat.” Lukas 6:3, 4; Markus 2:27, 28; Matius 12:5, 6.<br />

Kalau Daud diperkenankan untuk mengenyangkan perut yang sudah lapar oleh<br />

memakan roti yang sudah diasingkan itu, maka diperkenankan murid-murid memenuhi<br />

keperluan mereka oleh memetik gandum pada hari Sabat. Lagi pula, imam-imam bekerja<br />

lebih banyak pada hari Sabat daripada hari-hari yang lain. Sama seperti pekerjaan dunia<br />

adalah dosa; tetapi pekerjaan imam-imam itu adalah pelayanan kepada Tuhan. Mereka<br />

tengah melaksanakan upacara yang menunjukkan keselamatan oleh kuasa <strong>Kristus</strong>, dan<br />

pekerjaan mereka sepadan dengan rencana hari Sabat. Tetapi sekarang <strong>Kristus</strong> sendiri telah<br />

datang. Murid-murid dalam mela-kukan pekeijaan <strong>Kristus</strong>, sedang melakukan pekerjaan<br />

Allah, yang perlu untuk menggenapi pekerjaan itu adalah baik diperbuat pada hari Sabat.<br />

<strong>Kristus</strong> sedianya mengajar murid-murid-Nya dan musuh-musuh-Nya bahwa pelayanan<br />

kepada Tuhan itu adalah yang terutama dari semua. Rencana pekerjaan Allah di dunia ini<br />

adalah keselamatan umat manusia; sebab itu apa saja yang perlu dilaksanakan pada hari<br />

Sabat dalam meng-genapkan rencana ini adalah setuju dengan hukum Sabat. Yesus<br />

memahkotai perdebatan-Nya dengan menyatakan diri-Nya “Tuhan atas hari Sa-bat.” Pribadi<br />

di atas segala pertanyaan dan di atas semua hukum. Hakim yang berkuasa ini membebaskan<br />

murid-murid-Nya dari pada kesalahan, terhadap tuduhan pelanggaran yang sedang mereka<br />

langgar.<br />

Yesus tidak membiarkan hal itu berlalu dengan memberikan teguran kepada musuhmusuh-Nya.<br />

Ia mengatakan bahwa di dalam kebutaan itu mereka telah salah dalam tujuan<br />

Sabat. Ia berkata: “Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki<br />

ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak<br />

ber-salah.” Matius 12:7. Adat mereka itu tidak akan mencukupkan apa yang kurang dari<br />

semua kejujuran dan kasih yang lemah lembut yang menan-dai penyembah Allah yang<br />

benar.<br />

Kembali <strong>Kristus</strong> mengulangi kebenaran bahwa korban-korban mereka itu tidak<br />

berfaedah. Semua itu adalah sarana dan bukan tujuannya. Tujuannya adalah untuk<br />

memimpin manusia kepada Juruselamat, dan dengan demikian menyesuaikan mereka<br />

dengan Allah. Adalah pelayanan oleh kasih yang dinilai oleh Allah. Jika perkara ini tidak<br />

ada, maka rentetan acara-acara itu adalah penghinaan kepada Allah. Demikian pun dengan<br />

hari Sabat. Itu telah direncanakan untuk membawa manusia ke dalam persekutuan dengan<br />

Allah; tetapi apabila pikiran dikuasai dengan upacara-upacara yang membosankan, tujuan<br />

Sabat sudah dirintangi. Jika hanya pemeliharaan secara lahir saja, itu adalah penghinaan.<br />

213

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!