06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Suci, “sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan<br />

tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu<br />

tidak akan didengar di tempat tinggi. Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki,<br />

dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah<br />

dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah<br />

yang kau sebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?” Yesaya 58:4, 5.<br />

Puasa yang benar bukanlah hanya mengikuti acara yang biasa. Kitab Suci menerangkan<br />

bahwa puasa yang telah dipilih Allah,— “membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan<br />

melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan<br />

mematahkan setiap kuk... apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kau<br />

inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas.” Yesaya 58:6, 10. Di sinilah<br />

letaknya roh dan sifat pekerjaan <strong>Kristus</strong>. Seluruh kehidupan-Nya dikorbankan untuk<br />

menyelamatkan dunia. Baik di saat berpuasa di padang pencobaan, atau ketika makan<br />

sehidangan dengan pemungut-pemungut cukai pada pesta Matius, Ia memberikan<br />

kehidupan-Nya untuk menebus yang hilang. Bukan dalam dukacita yang malas atau di<br />

dalam pengorbanan badani dan di hadapan orang banyak, roh penyerahan yang benar itu<br />

dinyatakan, tetapi haruslah ditunjukkan di dalam penyerahan diri, di dalam kerelaan hati<br />

untuk melayani Allah dan sesama manusia.<br />

Melanjutkan jawab-Nya kepada murid-murid Yohanes, Yesus telah memberikan sebuah<br />

perumpamaan katanya: “Tidak seorang pun menam-balkan secarik kain yang belum susut<br />

pada baju yang tua, karena jika de-mikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu<br />

makin besarlah koyaknya.” Pekabaran Yohanes Pembaptis tidak patut dicampur baur dengan<br />

tradisi dan takhayul. Suatu usaha untuk mencampurkan kemunafikan orang Farisi<br />

dengan penyerahan Yohanes, hanyalah lebih menyatakan perbedaan di antara mereka<br />

itu.Atau sama pula dengan mencampurkan asas pengajaran <strong>Kristus</strong> dengan agama orang<br />

Farisi yang secara bentuk saja. <strong>Kristus</strong> tidak akan menutup keretakan yang telah dibuat oleh<br />

ajaran Yohanes. Ia akan lebih menjelaskan pemisahan di antara yang lama dan yang baru.<br />

Lebih lanjut Yesus menerangkan fakta ini katanya: “Demikian juga tidak seorang pun<br />

mengisikan anggur yang baru di dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur<br />

itu akan mengoyakkan kantong itu. Kantong kulit yang dipergunakan untuk mengisi anggur<br />

baru, setelah beberapa waktu akan menjadi kering dan rapuh dan tidak layak lagi dipakai<br />

untuk maksud yang sama. Dalam ilustrasi yang biasa ini Yesus mengemukakan keadaan<br />

para pemimpin Yahudi. Para imam dan ahli-ahli Taurat serta para penguasa telah diikat oleh<br />

roda upacara dan tradisi. Hati mereka telah rapuh, sebagaimana kantong kulit air anggur<br />

yang telah kering itu. Selama mereka tetap merasa puas dengan suatu agama legal isme,<br />

maka mustahillah bagi mereka untuk menjadi tempat simpanan kebenaran surga yang hidup<br />

itu.<br />

Mereka merasa bahwa cukuplah dengan kebenaran mereka sendiri, dan tidak<br />

menghendaki lagi suatu bahan yang baru yang harus dimasukkan ke dalam agama mereka.<br />

206

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!