06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

pengabaran Injil. Oleh sebab itu tiap-tiap jiwa diuji di dalam hal manakah yang lebih kuat<br />

kerinduannya bagi harta duniawi atau persekutuannya dengan <strong>Kristus</strong>.<br />

Prinsip selamanya tepat. Tidak ada seorang dapat maju di dalam pe-kerjaan Allah<br />

kecuali seluruh hatinya berada di dalam pekerjaan itu dan ia menganggap segala sesuatu itu<br />

kerugian demi keutamaan pengetahuan tentang <strong>Kristus</strong>. Tidak seorang pun yang masih<br />

mempunyai cadangan dalam hidupnya yang dapat menjadi murid <strong>Kristus</strong>, ataupun menjadi<br />

teman kerja-Nya. Apabila manusia menghargai keselamatan yang besar itu, maka<br />

pengorbanan diri yang dilihat di dalam kehidupan <strong>Kristus</strong> akan terlihat dalam hidup mereka<br />

itu juga. Ke mana saja Ia pergi, dengan gembiranya mereka itu akan mengikut Dia.<br />

Panggilan pada Matius menjadi seorang murid <strong>Kristus</strong>, telah menim-bulkan suatu<br />

kemarahan yang besar. Bagi seorang guru agama memilih seorang pemungut cukai dengan<br />

secara tiba-tiba menjadi seorang pengikut-Nya adalah suatu hal yang menentang syaratsyarat<br />

agama, so-sial dan adat istiadat bangsa. Dengan membangkitkan prasangka orang<br />

banyak, orang Farisi berharap dapat mengubah aliran perasaan orang ba-nyak untuk<br />

menentang Yesus. Di antara pemungut cukai telah timbul suatu perhatian yang baru. Hati<br />

mereka tertarik kepada Guru Ilahi. Dalam kesukaannya karena telah menjadi seorang murid<br />

yang baru, Matius rindu membawa kawan-ka-wannya kepada Yesus. Itulah sebabnya ia<br />

telah mengadakan suatu pesta di rumahnya sendiri, dan telah mengundang kaum keluarga<br />

dan sahabatsahabatnya. Bukan saja pemungut cukai yang hadir, tetapi banyak yang lain lagi<br />

yang nama baiknya diragukan, dan yang dipersalahkan oleh tetangga-tetangga mereka yang<br />

lebih teliti.<br />

Pesta ini telah diadakan untuk menghormati Yesus, dan Ia tidak menolak untuk<br />

menerima kehormatan ini. la mengetahui dengan pasti bahwa hal ini akan menyinggung<br />

cara-cara pesta orang Farisi, dan janggal pada pemandangan orang banyak. Tetapi tidak ada<br />

soal peraturan yang dapat mempengaruhi tindakan-Nya itu. Bagi-Nya perbedaan luar itu<br />

tidak ada artinya. Apa yang menarik hati-Nya ialah jiwa yang haus akan air hidup. Yesus<br />

duduk sebagai seorang tamu terhormat di meja pemungut cukai, oleh perasaan simpati dan<br />

keramah-tamahan-Nya, menunjukkan bahwa Ia mengenal akan keagungan kemanusiaan itu;<br />

dan manusia rindu mendapat kepercayaan-Nya. Di atas hati mereka yang haus perkataanNya<br />

tertabur bersama kuasa yang memberkati serta memberikan hidup. Dorongan yang baru<br />

telah dibangunkan, dan kemungkinan suatu hidup yang baru terbuka bagi suatu masyarakat<br />

yang terpencil dan dibenci ini.<br />

Pada perkumpulan seperti ini, bukan sedikit orang yang telah digerak-kan oleh<br />

pengajaran Juruselamat, yang tidak mengenal Dia sampai sesudah kenaikan-Nya. Apabila<br />

Roh Kudus dicurahkan, tiga ribu jiwa yang telah ditobatkan dalam sehari, dan dari antara<br />

jiwa-jiwa ini banyak orang yang untuk pertama kali mendengar akan kebenaran di meja pemungut<br />

cukai ini dan beberapa dari mereka itu telah menjadi pengabar Injil. Bagi Matius<br />

sendiri, teladan Yesus di pesta itu menjadi suatu pelajaran yang meresap di dalam jiwanya.<br />

202

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!