06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 28 Matius-Lewi<br />

SELAIN DARI tentara Roma di Palestina, tidak ada orang yang paling ^dibenci oleh<br />

rakyat daripada seorang pemungut cukai. Sebabnya ialah pajak yang dituntut oleh kuasa<br />

asing adalah merupakan gangguan yang terus menerus kepada bangsa Yahudi, karena hal ini<br />

hanyalah mengingatkan pada mereka bahwa kemerdekaan mereka telah hilang. Dan<br />

pemungut cukai ini bukan saja menjadi alat penindasan Roma, tetapi mereka juga mencari<br />

keuntungan diri sendiri dengan menggaruk harta orang banyak. Seorang Yahudi yang<br />

menerima pekerjaan ini di bawah pengawasan bangsa Roma dianggap sebagai seorang<br />

pengkhianat bangsanya Ia dihina sebagai seorang yang telah murtad dan digolongkan<br />

dengan orang yang terjahat dalam masyarakat.<br />

Matius orang Lewi ini termasuk dalam golongan ini, seorang yang telah dipanggil untuk<br />

bekerja bagi <strong>Kristus</strong> setelah empat murid yang lain dipanggil di Nazaret. Orang Farisi<br />

menghakimi Matius menurut peker- jaannya, tetapi Yesus melihat di dalam orang ini suatu<br />

hati yang terbuka untuk menerima pekabaran. Matius telah mendengar pengajaran<br />

Juruselamat. Pada saat Roh Allah yang meyakinkan itu menyatakan akan hidupnya yang<br />

penuh dosa itu, ia rindu mencari pertolongan dari <strong>Kristus</strong>, tetapi ia telah biasa dikucilkan<br />

dari para rabi dan tidak berpikir bahwa Guru Besar ini akan memperhatikan dirinya.<br />

Pada suatu hari sementara ia duduk di kursi pemungut cukai, ia melihat Yesus yang<br />

sedang datang menuju padanya. Ia sangat heran mendengar perkataan yang ditujukan<br />

kepada dirinya, “Ikutlah Aku.”Matius “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.”<br />

Tidak ter-dapat keragu-raguan dalam hatinya, atau pertanyaan dalam pikirannya mengenai<br />

pekerjaannya yang akan diganti dengan kemiskinan dan kesu-karan. Telah cukup baginya<br />

jika ia telah bersama-sama dengan Yesus, agar ia boleh mendengar akan firman-Nya, dan<br />

bersatu dengan Dia di dalam pekerjaan-Nya.<br />

Demikian pula dengan murid-murid yang mula-mula dipanggil. Apabila Yesus<br />

memanggil Petrus dan kawan-kawannya untuk mengikuti Dia, dengan segera mereka<br />

meninggalkan perahu dan jala mereka itu. Beberapa dari murid-murid ini mempunyai<br />

kawan-kawan yang hidupnya bergantung pada mereka itu; tetapi bila mereka menerima<br />

undangan Juruselamat, mereka tidak ragu-ragu dan bertanya “Bagaimana saya akan hidup<br />

dan membiayai keluargaku?” Mereka patuh pada panggilan-Nya. dan setelah itu bila Yesus<br />

bertanya kepada mereka, “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi,<br />

bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?” Maka jawab mereka itu, “Tidak.”<br />

Kepada Matius dengan kekayaannya dan kepada Andreas serta Petrus dengan<br />

kekurangannya, ujian yang sama telah diberikan dan penyerahan yang sama pula dibuat oleh<br />

masing-masing mereka. Pada saat mereka makmur, ialah bila jala mereka itu penuh dengan<br />

ikan dan di saat dorongan kehidupan yang lama menjadi lebih kuat, Yesus minta kepada<br />

murid-murid yang berada di tepi pantai itu untuk meninggalkan segala sesuatu untuk<br />

201

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!