06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

mengucapkan perkataan dari Setan; akan tetapi isi hatinya yang tidak dapat dikeluarkan itu<br />

telah didengar. Tidak ada tangisan dari suatu jiwa di dalam kebutuhan, walaupun tidak dapat<br />

dikeluarkan di dalam perkataan yang tidak akan diperhatikan. Mereka yang rela masuk<br />

dalam hubungan janji dengan Allah di surga tidak akan dibiarkan dalam kuasa Setan atau di<br />

dalam kekurangan diri mereka. Mereka diundang oleh Juruselamat, “kecuali kalau mereka<br />

mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan<br />

Aku!” Yesaya 27:5. Roh kegelapan akan berperang bagi jiwa untuk takluk di bawah<br />

pemerintahannya, tetapi malaikat Allah akan merebut jiwa-jiwa itu dengan kuasa<br />

kemenangan. Tuhan berkata: “Dapatkah direbut kembali jarahan dari pahlawan atau<br />

dapatkah lolos tawanan orang gagah? Sungguh, beginilah firman Tuhan: ‘Tawanan<br />

pahlawan pun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku<br />

sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan<br />

anak-anakmu.”‘ Yesaya 49:24, 25.<br />

Ketika hadirin di dalam rumah ibadah masih sedang tercengang keheranan, Yesus<br />

meninggalkan tempat itu menuju ke rumah Petrus untuk beristirahat sedikit. Tetapi di rumah<br />

ini juga telah ditimpa bayangan gelap. Mertua Petrus sedang terbaring sakit, “demam<br />

keras.” Yesus menghardik penyakit itu dan ibu ini pun bangkitlah dan telah melayani Tuhan<br />

Yesus dan murid-murid-Nya. Kabar tentang pekerjaan <strong>Kristus</strong> dengan cepat tersebar di<br />

seluruh negeri Kapernaum. Karena takut kepada rabi-rabi, maka orang tidak berani datang<br />

untuk disembuhkan pada hari Sabat; tetapi tidak lama setelah sang surya kembali<br />

keperaduannya, terdengarlah suara orang banyak Dari se-tiap rumah, toko, pasar, seluruh<br />

penduduk kota itu berduyun-duyun menuju ke rumah yang sederhana di mana Yesus sedang<br />

berteduh.<br />

Orang sakit diusung, ada pula dengan tongkatnya, atau ditolong oleh kawan-kawannya,<br />

dengan perlahan-lahan mereka datang pada Juruselamat. Jam demi jam mereka datang dan<br />

pergi; karena tidak ada seorang yang dapat mengetahui jika besok mereka masih akan<br />

mendapat Tabib Besar berada di antara mereka itu. Belum pernah penduduk Kapernaum<br />

meng-alami hari yang seperti ini. Udara penuh dengan suara menangan dan seru an<br />

kelepasan. Juru selamat telah bersuka di dalam kesukaan yang telah dibangunkan-Nya.<br />

Sementara Ia menyaksikan penderitaan mereka yang telah datang kepada-Nya, hati-Nya<br />

tergerak oleh belas kasihan, dan Ia bersuka di dalam kuasa-Nya mengembalikan kesehatan<br />

dan kebaha-giaan mereka.<br />

Sampai pada orang sakit yang terakhir barulah Yesus berhenti seje-nak. Telah jauh<br />

malam, saat orang banyak meninggalkan rumah Simon. Ketika hari yang panjang dan<br />

menggembirakan ini telah lalu, maka Yesus mencari perhentian Tetapi selagi kota itu<br />

berselimutkan kesunyian malam, Juruselamat “Pagi-pagi benar, ... Ia bangun dan pergi ke<br />

luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Demikianlah hari-hari itu<br />

dipergunakan dalam kehidupan Yesus selagi Ia berada di atas dunia ini. Ia sering<br />

mengizinkan murid-murid-Nya pulang untuk mengunjungi rumah mereka itu dan<br />

189

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!