06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

kepada jiwa-jiwa yang lain, perkataan yang sama pula akan sampai ke telinga mereka,<br />

sebagai suatu pekabaran pengharapan di dalam masa pencobaan, penghiburan di dalam<br />

dukacita dan menjadi terang surga di dalam kegelapan. Oleh Roh Kudus, suara yang<br />

berbicara dari perahu nelayan di atas danau Galilea itu akan terdengar juga berkata tentang<br />

damai kepada hati manusia pada akhir zaman ini.<br />

Pembicaraan-Nya berakhir, Yesus menoleh kepada Petrus dan meminta padanya untuk<br />

menebarkan pukatnya ke dalam danau untuk me nangkap ikan. Tetapi Petrus telah putus<br />

asa. Sepanjang malam ia tidak mendapat apa-apa. Sepanjang malam yang sepi itu ia telah<br />

memikirkan akan nasib Yohanes Pembaptis, yang telah menderita di dalam gua tahanannya.<br />

Ia telah memikirkan juga akan kemungkinan masa depan Yesus dan pengikut-pengikut-Nya,<br />

pengalaman sedih yang dialami Yesus di Yudea, dan niat jahat rabi-rabi dan imam-imam.<br />

Hingga pekerjaan hidupnya sendiri telah mengecewakan hatinya; dan pada saat ia menjaga<br />

di sisi jala kosong itu, masa depannya sangatlah gelap oleh kekecewaan hatinya. “Guru,”<br />

katanya, “telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa,<br />

tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”<br />

Malam adalah satu-satunya waktu yang baik untuk mencari ikan dengan jala di dalam<br />

air danau yang jemih itu. Setelah bekerja sepanjang malam dengan tidak mendapat suatu apa<br />

pun, maka tidak ada gunanya untuk membuang jala pada hari siang; tetapi Yesus telah<br />

memberikan perintah dan kasih Tuhan telah menggerakkan hati murid-murid untuk<br />

menurut. Simon dan saudaranya bersama-sama menebarkan jala itu. Pada saat mereka<br />

berusaha menarik pukat itu ke dalam perahu, oleh karena banyak ikannya, sehingga jala itu<br />

pun koyak. Mereka terpaksa memanggil Yakobus dan Yohanes untuk membantu mereka.<br />

Apabila tangkapan mereka itu naik ke dalam perahu, karena berat muatannya mereka takut<br />

akan tenggelam.<br />

Tetapi kini Petrus tidak lagi menghiraukan akan perahu dan muatannya. Mukjizat ini<br />

melebihi segala sesuatu yang pernah disaksikannya, karena hal ini baginya adalah menjadi<br />

suatu kenyataan kuasa Ilahi. Pada wajah Yesus ia telah lihat Seorang yang mengendalikan<br />

semesta alam. Hadimya Keilahian-Nya telah menyatakan bahwa ia tidak suci. Cinta bagi<br />

Tuhannya, malu akan kurang percayanya, bersyukur akan kerendahan hati <strong>Kristus</strong>, terlebih<br />

pula perasaan akan kecemarannya di hadapan kesucian yang kekal telah mengalahkan dia.<br />

Di kala teman-temannya mengeluarkan ikan-ikan dari dalam jala, Petrus jatuh di kaki<br />

Juruselamat sambil berkata, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”<br />

Hadirat kesucian Ilahi yang sama yang telah menyebabkan Nabi Daniel rebah sebagai<br />

seorang yang mati di hadapan malaikat Allah. “Hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat<br />

sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.” Begitu pula bila Yesaya melihat<br />

kemuliaan Tuhan, ia berkata “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis<br />

bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat<br />

Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam.” Daniel 10:8; Yesaya 6:5. Kemanusiaan, dengan<br />

179

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!