06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” Yesaya<br />

61:1, 2. Pekerjaan <strong>Kristus</strong> bukanlah hanya menyatakan bahwa Dia adalah Mesias, tetapi<br />

menunjukkan bagaimana caranya kerajaan-Nya harus dibangunkan. Kepada Yohanes telah<br />

dibuka kebenaran yang sama sebagaimana telah diberikan pada Elia di padang belantara,<br />

bila “angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit<br />

batu, mendahului Tuhan. Tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Dan sesudah angin itu<br />

datanglah gempa. Tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu;” maka setelah dari api itu, Allah<br />

berfirman kepada nabi oleh “bunyi angin sepoi-sepoi basa.” I Raja-raja 19: 11, 12.<br />

Demikian pula Yesus melakukan pekerjaan-Nya, bukan dengan senjata atau dengan merebut<br />

takhta kerajaan, melainkan dengan kata hati manusia oleh suatu kehidupan penuh dengan<br />

kemurahan dan pengorbanan diri.<br />

Prinsip kehidupan Yohanes Pembaptis yang menyangkal dirinya itu adalah menjadi<br />

prinsip kerajaan Mesias. Yohanes mengetahui benar alangkah anehnya prinsip ini<br />

dibandingkan dengan prinsip dan harapan para pemimpin Israel. Hal yang baginya menjadi<br />

suatu bukti Keilahian <strong>Kristus</strong>, tetapi bagi mereka itu tidaklah demikian. Mereka sedang<br />

mencari seorang Mesias yang tidak dijanjikan. Yohanes melihat bahwa hasil pekerjaan<br />

Juruselamat bagi mereka itu hanyalah kebencian dan pehukuman. Ia sebagai perintis hanya<br />

minum dari piala yang <strong>Kristus</strong> sendiri harus mengeringkannya hingga pada dasarnya.<br />

Perkataan Juruselamat, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak<br />

Aku” adalah menjadi teguran yang manis kepada Yohanes. Ucapan ini bukanlah merugikan<br />

dia. Malahan kini ia lebih mengerti dengan jelas akan keadaan pekerjaan <strong>Kristus</strong>, ia<br />

menyerahkan dirinya kepada Allah, untuk hidup atau mati, untuk menjalankan dengan<br />

sebaik-baiknya pekerjaan yang telah dicintainya.<br />

Setelah pesuruh ini pergi, Yesus berkata kepada orang banyak mengenai Yohanes. Hati<br />

Yesus merasa simpati kepada saksi yang setia ini yang kini sedang dimasukkan di dalam<br />

penjara Herodes. Ia tidak mau membiarkan orang banyak mengambil kesimpulan bahwa<br />

Allah telah meninggalkan Yohanes, atau percayanya telah lemah pada saat pencobaan.<br />

“Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun?” Kata Yesus, “melihat buluh yang<br />

digoyangkan angin kian ke mari?”<br />

Pohon buluh yang tinggi yang telah bertumbuh di tepi sungai Yordan, yang tunduk bila<br />

ditiup angin, adalah tepat mewakili rabi-rabi yang berdiri sebagai pengeritik dan hakim<br />

terhadap pekerjaan Yohanes Pembaptis. Mereka digoyangkan kian kemari oleh angin<br />

pikiran populer. Mereka tidak mau menerima pekabaran penyelidikan hati dari Yohanes<br />

Pembaptis, tetapi karena takut kepada orang banyak mereka tidak berani menentang<br />

pekerjaan itu secara terang-terangan. Tetapi pesuruh Tuhan tidak mempunyai roh penakut<br />

yang semacam itu. Orang banyak yang berkumpul mengelilingi <strong>Kristus</strong> telah menjadi saksi<br />

pekerjaan Yohanes Pembaptis. Mereka telah mendengar akan kebenarannya dalam menegur<br />

dosa. Baik kepada orang Farisi yang merasa diri suci, imam-imam, Saduki, Raja Herodes<br />

159

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!