06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

dicampakkan ke bawah. Ia telah menunjuk pada Mesias sebagai Seorang dengan tampi di<br />

tangan-Nya, maka Ia akan membersihkan segenap tempat pengiriknya, lalu Ia<br />

mengumpulkan gandum masuk ke dalam lumbung, tetapi sekam akan habis dibakarnya<br />

dengan api yang tidak dapat dipadamkan. Laksana Nabi Elia, di dalam roh dan kuasanya ia<br />

telah datang kepada Israel, ia mengharapkan Tuhan untuk menyatakan diri-Nya sebagai<br />

Allah yang menyahut dengan api.<br />

Dalam pekerjaannya Yohanes Pembaptis telah berdiri sebagai seorang penegur<br />

kejahatan yang tidak mengenal takut, baik kepada orang besar maupun kepada yang rendah.<br />

Ia berani menghadap Raja Herodes dengan teguran mengenai dosanya yang berterus terang.<br />

Ia tidak menganggap hidupnya itu berharga dalam mengerjakan tugas yang telah ditentukan.<br />

Dan kini dari dalam gua ini ia menantikan akan Singa dari suku Yahuda untuk meruntuhkan<br />

penindas-penindasnya dan melepaskan orang-orang menderita dan dirinya sendiri yang<br />

berseru. Tetapi Yesus menyenangkan dirinya dengan murid-murid yang berkumpul<br />

mengelilingi Dia dan menyembuhkan dan mengajar orang banyak. Ia makan bersama<br />

pemungut cukai, sedangkan tiap hari beban orang Israel dari tentara Roma makin bertambah<br />

berat, ketika Raja Herodes bersama kekasihnya menuruti kemauan mereka, dan jeritan<br />

orang miskin dan yang menderita naik ke angkasa.<br />

Bagi nabi yang hidup di padang belantara ini, segala perkara ini merupakan suatu<br />

rahasia yang melampaui pengertiannya. Sering ia mendapat bisikan si jahat yang menyiksa<br />

jiwanya, dan bayangan ketakutan yang luar biasa menudungi jiwanya. Apakah mungkin<br />

Pelepas yang telah lama dinanti-nantikan itu belum juga tampak? Maka apakah artinya<br />

pekabaran yang telah mendorong dia untuk diwartakan? Yohanes mengalami kekecewaan<br />

yang sangat pahit arena hasil pekerjaannya. Ia telah mengharap bahwa pekabaran dari Allah<br />

akan mempunyai hasil yang sama seperti bila Taurat itu dibacakan pada zaman Yosia dan<br />

Esra (2 Taw 34; Neh. 8,9); dan akan diikuti oleh pertobatan yang sungguh-sungguh dan<br />

kembali kepada Tuhan. Bagi kemajuan pekerjaan ini ia telah korbankan seluruh hidupnya.<br />

Apakah ini sia-sia?<br />

Yohanes merasa sedih melihat bahwa karena mengasihi dia, maka murid-muridnya<br />

memelihara sikap tidak percaya pada Yesus. Apakah usahanya? Apakah karena ia tidak<br />

setia dalam pekerjaannya, sehingga diberhentikan dari pekerjaannya? Jika Pelepas yang<br />

telah dijanjikan itu benar telah datang, dan Yohanes didapati benar dalam panggilannya,<br />

mengapa Yesus tidak membinasakan penindas-penindasnya dan membebaskan dia?<br />

Tetapi Yohanes tetap percaya akan <strong>Kristus</strong>. Ingatan akan suara dari langit dan burung<br />

merpati yang turun, kesucian Yesus yang tidak bercacat, kuasa Roh Kudus yang<br />

menghinggapi Yohanes bila ia datang pada hadirat Juruselamat, dan kesaksian ayat-ayat<br />

Kitab Suci yang berupa nu-buatan—semuanya itu menyaksikan bahwa Yesus dari Nazaret<br />

itulah Yang Dijanjikan.<br />

157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!