06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

agar mereka memandang kepada-Nya sebagai Allah yang bengi dan tidak mengenal ampun.<br />

Demikianlah diajaknya manusia mengga bungkan diri dengan dia dalam pemberontakan<br />

melawan Allah, ke mudian malam malapetaka pun meliputi dunia ini.<br />

Bumi gelap oleh salah pengertian akan Allah. Supaya bayang-bayang yang gelap itu<br />

dapat diterangi, supaya dunia dapat dibawa kembali ke pangkuan Allah, kuasa penipuan<br />

Setan harus dihancurkan. Ini tidak dapa dilakukan dengan kekerasan. Penggunaan kekerasan<br />

bertentangan de ngan azas-azas pemerintahan Allah; Ia menghendaki hanya pelayang kasih;<br />

dan kasih tidak dapat dipaksakan; kasih tidak dapat diperoleh dengan kekerasan atau<br />

kekuasaan. Hanyalah kasih yang dapat menggugah kasih itu. Mengenal Allah berarti<br />

mengasihi-Nya; tabiat-Nya harus dinyatakan sebagai kebalikkan dari tabiat Setan. Pekerjaan<br />

ini dapai dilakukan hanya oleh satu Pribadi di semesta alam ini. Hanya Dia yang<br />

mengetahui tinggi serta dalamnya kasih Allah itulah yang dapat menunjukkannya. Dalam<br />

malam gelap gulita dunia ini, Matahari Kebenaran itu harus terbit “dengan kesembuhan<br />

pada sayap-Nya.”<br />

Rencana penebusan kita bukanlah suatu buah pikiran yang lahin belakangan, suatu<br />

rencana yang dirumuskan sesudah Adam berdosaRencana tersebut adalah wahyu yang<br />

“sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya.” Rm. 16:25. Itu<br />

uraian azas-azas yang telah menjadi dasar singgasana Allah sejak zaman abadi. Sejak mula<br />

pertama, Allah dan <strong>Kristus</strong> sudah mengetahui kemurtadan Setan, dan kejatuhan manusia<br />

oleh kuasa tipu daya pendurhaka itu. Allah tidak merencanakan supaya dosa ada, akan tetapi<br />

melihatnya lebih dahulu jauh sebelum dosa itu lahir, lalu mengadakan persiapan guna<br />

menghadapi peristiwa yang mengerikan itu. Sungguh besar kasih-Nya bagi dunia ini<br />

sehingga dijanjikan-Nya memberikan Anak-Nya yang tunggal, “supaya setiap orang yang<br />

percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yoh. 3:16.<br />

Lusifer telah berkata, “Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku<br />

mengatasi bintang-bintang Allah;... hendak menyamai Yang Mahatinggi!” Yes. 14:13, 14.<br />

Akan tetapi <strong>Kristus</strong> “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan<br />

dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan<br />

diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”<br />

Flp. 2:6, 7.<br />

Inilah suatu pengorbanan sukarela. Yesus sebenarnya boleh tetap tinggal di sisi Bapa. Ia<br />

sebenarnya boleh tetap memiliki kemuliaan surga, dan mendapat penghormatan segala<br />

malaikat. Tetapi Ia memilih menyerahkan kembali tongkat kerajaan itu ke tangan Bapa, dan<br />

turun dari takhta kerajaan alam semesta, supaya Ia dapat membawa terang kepada mereka<br />

yang di dalam kegelapan, serta hidup kepada mereka yang sedang binasa.<br />

Hampir dua ribu tahun yang lampau, terdengarlah suatu suara mengandung arti rahasia<br />

di surga dari takhta Allah, “Sungguh, Aku datang.” “Korban dan persembahan tidak Engkau<br />

kehendaki, tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagi-Ku... Sungguh, Aku datang; dalam<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!