06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

biarkan mereka dikalahkan oleh sesuatu bangsa penyembah berhala. Turun temurun mereka<br />

bercampur gaul dengan para penyembah berhala, yang agamanya berangsur-angsur<br />

menajiskan agama mereka sendiri. Memang mereka percaya bahwa berhala-berhala mereka<br />

hanyalah untuk mengingatkan mereka tentang Allah yang hidup, Pemerintah alam se-mesta;<br />

namun orang terpengaruh untuk menghormati patung-patung ukiran mereka itu.<br />

Ketika Bait Suci di Yerusalem dibangun kembali pada zaman Ezra, bangsa Samaria itu<br />

ingin menggabungkan diri dengan bangsa Yahudi dalam pembangunan itu. Kesempatan<br />

mulia ini tidak diberikan kepada mereka, dan timbullah perseteruan yang pahit antara kedua<br />

bangsa itu. Bangsa Samaria membangun bait suci saingan di Gunung Gerizim. Di sini<br />

mereka berbakti sesuai dengan upacara keagamaan Musa, sungguh pun mereka tidak<br />

meninggalkan penyembahan berhala seluruhnya. Tetapi malapetaka menimpa mereka, bait<br />

suci itu dibinasakan oleh musuhmusuh mereka, dan nampaknya mereka itu seolah-olah<br />

terkutuk; namun mereka masih berpaut pada tradisi-tradisi dan upacara-upacara perbaktian<br />

mereka. Mereka tidak mau mengakui Bait Suci di Yerusalem itu se-bagai rumah Allah,<br />

ataupun mengakui bahwa agama bangsa Yahudi itu lebih unggul daripada agama mereka.<br />

Untuk menjawab pertanyaan wanita itu, Yesus berkata, “Percayalah kepada-Ku, hai<br />

perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan me-nyembah Bapa bukan di gunung ini<br />

dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami<br />

menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.” Yesus<br />

telah menunjukkan bahwa Ia bebas dari prasangka bangsa Yahudi terhadap bangsa Samaria.<br />

Sekarang la berusaha hendak merubuhkan prasangka wanita Samaria itu terhadap orang<br />

Yahudi. Sementara menunjuk kepada kenyataan bahwa iman bangsa Samaria sudah<br />

dinajiskan oleh penyem-bahan berhala, Ia mengatakan bahwa kebenaran-kebenaran utama<br />

tentang penebusan telah diamanatkan kepada bangsa Yahudi, dan bahwa dari antara mereka<br />

itulah Mesias akan datang. Dalam Tulisan-tulisan Suci mereka mendapat keterangan yang<br />

jelas tentang tabiat Allah dan asas-asas pemerintahan-Nya. Yesus menggolongkan diri-Nya<br />

sendiri dengan bangsa Yahudi sebagai bangsa yang telah dikaruniai Allah suatu<br />

pengetahuan tentang diri-Nya.<br />

Ia ingin mengangkat pikiran para pendengar-Nya di atas soal-soal yang menyangkut<br />

tatacara dan upacara belaka, serta soal-soal pertentangan. ‘Tetapi saatnya akan datang,”<br />

kata-Nya, “Dan sudah tiba sekarang bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah<br />

Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah<br />

demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam<br />

roh dan kebenaran.”<br />

Di sini dinyatakan kebenaran yang sama yang telah dinyatakan oleh Yesus kepada<br />

Nikodemus ketika Ia berkata, “Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat<br />

Kerajaan Allah.” Yohanes 3:3. Bukannya oleh mencari sesuatu gunung yang suci atau<br />

sesuatu rumah ibadah yang suci maka manusia dibawa ke dalam persekutuan dengan surga.<br />

132

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!