06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

hatinya ialah, “Lebih banyak yang dari pada-Mu.” Maka Dia yang menyatakan kepada jiwa<br />

tentang kebutuhannya, menanti untuk memuaskan lapar dan dahaganya. Setiap sumber dan<br />

andalan manusia akan gagal. Segala tempat cadangan air akan menjadi kosong, dan segala<br />

kolam akan menjadi kering; akan tetapi Juruselamat kita adalah suatu mata air yang tak<br />

keringkeringnya. Kita boleh minum, dan minum lagi, dan selamanya mendapat persediaan<br />

yang segar. Ia yang di dalamnya <strong>Kristus</strong> bersemayam, memiliki di dalam dirinya sendiri<br />

mata air berkat,—” yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Dari<br />

sumber ini ia dapat menimba tenaga dan rahmat yang cukup untuk segala keperluannya.<br />

Ketika Yesus berbicara tentang air hidup itu, wanita itu memandang kepada-Nya<br />

dengan perhatian yang penuh kekaguman. Ia telah mem-bangkitkan perhatian wanita itu,<br />

serta menyadarkan suatu kerinduan un-tuk memperoleh karunia yang dikatakan-Nya itu.<br />

Wanita itu mengerti bahwa bukannya air sumur Yakub itu yang dibicarakan-Nya; sebab air<br />

sumur ini selalu dipakainya, diminumnya, dan haus kembali. “Tuhan,” katanya: “Berikanlah<br />

aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.”<br />

Kini Yesus dengan mendadak mengalihkan pembicaraan itu. Sebelum jiwa ini dapat<br />

menerima karunia yang hendak dianugerahkan-Nya itu, ia harus diajar dulu untuk mengenal<br />

dosanya dan Juruselamatnya. Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggilah suamimu dan<br />

datang ke sini. Kata perempuan itu: Aku tidak mempunyai suami.” Pendengar itu gemetar.<br />

Suatu tangan ajaib sedang membuka lembaran riwayat hidupnya, serta memaparkan apa<br />

yang telah diharapkannya akan tersembunyi selama-lamanya. Siapakah gerangan Dia yang<br />

dapat membaca segala rahasia hidupnya ini? Teringatlah ia akan perkara-perkara yang<br />

kekal, tentang hari Penghakiman yang akan datang, apabila segala perkara yang<br />

tersembunyi sekarang ini akan dinyatakan kelak. Mengingat hal itu, tergugahlah anganangan<br />

hatinya.<br />

Suatu pun tidak dapat disangkalnya; tetapi ia berusaha mengelakkan semua sebutan<br />

tentang sesuatu pokok pembicaraan yang tidak terlalu di-sukai. Dengan rasa hormat yang<br />

sungguh, berkatalah ia, “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.” Lalu,<br />

dengan berharap hendak mendiamkan keyakinan itu, beralihlah ia kepada pokok-pokok<br />

pertentangan agama. Jika ia seorang nabi, sudah tentu Ia dapat memberi-kan kepadanya<br />

petunjuk tentang persoalan yang sudah sekian lamanya diperdebatkan .<br />

Dengan sabarbya Yesus membiarkan dia menuntun percakapan itu sekehendak hatinya.<br />

Sementara itu dinantikan-Nya kesempatan untuk menjelaskan kebenaran itu dalam hatinya<br />

“Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai<br />

lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau<br />

berkata benar.” Gunung Gerizim nampak dari tempat itu. Bait Sucinya sudah dimusnahkan,<br />

dan hanya mezbahnya yang masih ada. Tempat sembahyang itu telah menjadi pokok<br />

perbantahan antara orang Yahudi dan orang Samaria. Beberapa dari nenek moyang bangsa<br />

yang dahulu pernah termasuk bangsa Israel; tetapi karena dosa-dosanya, Tuhan mem-<br />

131

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!