06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Katanya, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau<br />

tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa<br />

aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang<br />

empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki<br />

yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara<br />

mempelai laki-laki itu. Itulah sukacita, dan sekarang sukacita itu penuh.” Yohanes<br />

menggambarkan dirinya sebagai sahabat yang bertindak sebagai pesuruh antara dua sejoli<br />

yang bertunangan menyediakan jalan untuk pernikahan. Setelah mempelai laki-laki itu menerima<br />

mempelai perempuannya, maka tugas sahabat itu pun selesailah sudah. Ia<br />

bergembira dalam sukacita orang-orang yang persatuannya telah diusahakan olehnya.<br />

Demikianlah Yohanes telah dipanggil untuk mengalihkan perhatian orang banyak kepada<br />

Yesus, dan bersukacitalah ia menyaksikan sukses pekerjaan Juruselamat itu. Katanya,<br />

“Sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”<br />

Karena memandang dalam iman kepada Penebus, Yohanes telah naik ke puncak sifat<br />

penyangkalan diri. Ia tidak berusaha menarik orang ke-pada dirinya sendiri, melainkan<br />

mengangkat pikiran mereka semakin tinggi dan bertambah tinggi lagi, sampai mereka<br />

berharap pada Anak Domba Allah. Ia sendiri hanyalah suatu suara belaka, suatu suara yang<br />

berseru-seru di padang belantara. Kini dengan kesukaan ia menerima kesunyian dan<br />

kesenyapan, supaya mata semua orang kiranya dialihkan kepada Terang hidup itu.<br />

Orang yang setia kepada panggilannya sebagai pesuruh bagi Allah, tidak akan mencari<br />

kehormatan bagi diri sendiri. Kasih bagi diri sendiri akan dilenyapkan oleh kasih bagi<br />

<strong>Kristus</strong>. Tidak ada persaingan akan menodai pekerjaan Injil yang indah itu. Mereka akan<br />

mengakui bahwa pekerjaan merekalah untuk memasyhurkan seperti Yohanes Pembaptis<br />

dahulukala memasyhurkan “Lihatlah Anak Domba Allah, yang meng-hapus dosa dunia.”<br />

Yohanes 1:29. Mereka akan meninggikan Yesus dan dengan Dia manusia akan ditinggikan.<br />

“Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk<br />

selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: Aku bersemayam di tempat tinggi dan di<br />

tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk<br />

menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orangorang<br />

yang remuk.” Yesaya 57:15.<br />

Jiwa nabi itu, yang dikosongkan dari diri sendiri, dipenuhi dengan te-rang Ilahi.<br />

Sementara ia menyaksikan kemuliaan Juruselamat, ucapan-nya hampir menyamai ucapan<br />

yang dikatakan <strong>Kristus</strong> sendiri dalam wawancara-Nya dengan Nikodemus. Yohanes berkata,<br />

“Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya. . . Sebab siapa yang diutus Allah,<br />

Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan<br />

tidak terbatas”. <strong>Kristus</strong> dapat mengatakan, “Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri,<br />

melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.” Kepada-Nya dikatakan, “Engkau mencintai<br />

kea-dilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau<br />

126

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!