06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Nikodemus telah membaca Alkitab dengan pikiran yang gelap; tetapi kini mulailah ia<br />

mengerti akan maknanya. Ia melihat bahwa penurutan yang paling saksama pada hukum itu<br />

secara harfiah bila dikenakan kepada kehidupan secara lahir saja, tidak dapat memberi hak<br />

kepada manusia untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Dalam penilaian manusia,<br />

kehidupannya sudah benar dan mulia; tetapi di hadirat <strong>Kristus</strong> ia merasa bahwa hatinya<br />

najis, dan kehidupannya tidak suci.<br />

Nikodemus sedang tertarik kepada <strong>Kristus</strong>. Ketika Juruselamat men-jelaskan kepadanya<br />

tentang kelahiran baru itu, ia pun rindu supaya peru-bahan ini dilaksanakan di dalam dirinya<br />

sendiri. Dengan jalan apakah hal itu dapat dilaksanakan? Yesus menjawab pertanyaan yang<br />

tidak diucapkan itu: “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian<br />

juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya<br />

beroleh hidup yang kekal.”<br />

Inilah dasar yang dipahami benar oleh Nikodemus. Lambang ular yang ditinggikan itu<br />

menjelaskan kepadanya pekerjaan Juruselamat. Ketika bani Israel sudah hampir binasa<br />

akibat bisa ular tedung, Allah menyuruh Musa membuat seekor ular tembaga, serta<br />

meninggikannya di tengah-tengah himpunan orang banyak. Lalu kabar disiarkan di seluruh<br />

perkemahan bahwa semua orang yang mau memandang kepada ular itu akan hidup. Orang<br />

banyak itu tahu benar bahwa dalam dirinya sendiri ular itu tidak mempunyai kuasa untuk<br />

menolong mereka. Ular itu melambangkan <strong>Kristus</strong>. Sebagaimana rupa ular yang dibuat<br />

menurut rupa ularular pembinasa itu ditinggikan untuk kesembuhan mereka, demikian juga<br />

Dia yang dibuat “dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena<br />

dosa” (Roma 8:3) harus menjadi Penebus mereka. Kebanyakan orang Israel menganggap<br />

bahwa upacara korban itu sendiri mengandung khasiat untuk membebaskan mereka dari<br />

dosa. Allah ingin mengajarkan kepada mereka bahwa semuanya itu tidak mengandung nilai<br />

lebih daripada ular tembaga itu, yang maksudnya ialah menuntun pikiran mereka kepada<br />

Juruselamat. Apakah untuk kesembuhan lukaluka mereka ataupun keampunan segala dosa,<br />

mereka tidak dapat berbuat apa-apa bagi diri sendiri kecuali menunjukkan iman mereka<br />

pada Karunia Allah. Mereka harus melihat dan hidup.<br />

Orang-orang yang telah digigit oleh ular-ular itu mungkin bertangguh untuk melihat.<br />

Mereka mungkin meragukan bagaimana bisa ada khasiat di dalam lambang tembaga itu.<br />

Mereka mungkin menuntut penjelasan secara ilmu pengetahuan. Tetapi tidak ada penjelasan<br />

yang diberikan. Enggan memandang berarti binasa. Bukannya oleh perdebatan dan<br />

perbincangan jiwa itu diterangi. Kita mesti memandang dan hidup. Nikodemus menerima<br />

dan membawa pe-lajaran itu sertanya. Ia menyelidiki Alkitab dengan cara yang baru, bukannya<br />

untuk perbincangan sesuatu teori baru, melainkan supaya men-dapat hidup bagi<br />

jiwa. Ia mulai melihat kerajaan surga ketika ia menye-rahkan dirinya kepada pimpinan Roh<br />

Kudus. Beribu-ribu orang pada zaman ini perlu mempelajari kebenaran itu juga, yang<br />

diajarkan kepada Nikodemus oleh ular yang ditinggikan itu. Mereka bergantung kepada<br />

penurutan mereka terhadap Taurat Allah un-tuk memuji diri agar berkenan kepada-Nya.<br />

122

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!