06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Maka apakah sebabnya imam-imam itu melarikan diri dari Bait Suci itu? Mengapa<br />

mereka tidak bertahan? Dia, yang memerintahkan mereka pergi itu Ialah seorang anak<br />

tukang kayu, seorang Galilea yang miskin, tanpa pangkat atau kuasa duniawi. Mengapa<br />

mereka tidak melawan Dia? Mengapa mereka meninggalkan keuntungan yang diperoleh<br />

dengan kecurangan itu, serta melarikan diri atas perintah Seorang yang rupa-Nya begitu<br />

hina?<br />

<strong>Kristus</strong> berbicara dengan wewenang seorang raja, dan dalam rupaNya, dan dalam nada<br />

suara-Nya, ada sesuatu yang tidak dapat mereka lawan. Dalam perintah itu mereka<br />

menyadari seperti yang belum pernah disadari sebelumnya, kedudukan mereka yang<br />

sebenarnya sebagai orang munafik dan perampok. Apabila Keilahian memancar dari<br />

kemanusiaan, bukan saja mereka melihat murka pada wajah <strong>Kristus</strong>; mereka menyadari arti<br />

ucapan-Nya itu. Mereka merasa seolah-olah berdiri di hadapan takhta Hakim yang kekal,<br />

dengan hukuman dijatuhkan ke atas mereka untuk masa dan zaman yang kekal. Seketika<br />

lamanya mereka itu yakin bahwa <strong>Kristus</strong> adalah seorang nabi; dan banyak yang percaya<br />

bahwa Dialah Mesias. Roh Kudus mengingatkan kepada mereka segala ucapan nabinabi<br />

tentang <strong>Kristus</strong>. Maukah mereka menyerah kepada keyakinan ini?<br />

Mereka tidak mau bertobat. Mereka tahu bahwa simpati <strong>Kristus</strong> bagi orang miskin<br />

sudah dibangunkan. Mereka tahu bahwa mereka telah bersalah dengan melakukan<br />

pemerasan dalam perlakuan mereka terhadap orang banyak. Karena <strong>Kristus</strong> membaca segala<br />

pikiran mereka itu, mereka membenci Dia. Teguran-Nya di hadapan khalayak ramai<br />

menghinakan kesombongan mereka, dan mereka cemburu atas pengaruh-Nya yang semakin<br />

bertambah di kalangan orang banyak. Mereka bertekad untuk menantang Dia mengenai<br />

kuasa yang digunakan-Nya dalam mengusir mereka keluar, dan siapa yang memberikan<br />

kuasa itu kepada-Nya.<br />

Dengan perlahan-lahan serta berhati-hati tetapi dengan kebencian dalam hati, mereka<br />

pun kembali ke Bait Suci itu. Akan tetapi alangkah besarnya perubahan yang telah terjadi<br />

selama mereka tidak ada! Ketika mereka melarikan diri, orang-orang miskin tinggal tetap di<br />

situ; dan orang-orang ini kini memandang kepada Yesus, yang wajah-Nya menyatakan kasih<br />

dan simpati-Nya. Dengan air mata yang berlinang-linang, berkatalah la kepada orang-orang<br />

yang gemetar di sekitar-Nya, jangan takut, Aku akan melepaskan kamu dan kamu akan<br />

memuliakan Daku. Untuk maksud inilah Aku datang ke dunia ini.<br />

Orang banyak itu datang berdesak-desak ke hadirat <strong>Kristus</strong> dengan permohonan yang<br />

mendesak dan memilukan hati, Ya Guru, berkati aku. Telinga-Nya mendengar setiap seruan.<br />

Dengan belas kasihan yang jauh melebihi seorang ibu yang lemah lembut Ia menundukkan<br />

diri-Nya untuk menolong orang yang menderita. Semuanya mendapat perhatian. Masingmasing<br />

disembuhkan dari penyakit apa pun yang dideritanya. Orang bisu membuka bibir<br />

dengan puji-pujian; orang buta melihat wajah Dia yang menyembuhkan mereka. Hati para<br />

pendengar itu digembirakan.<br />

112

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!