06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

menjadi bait suci sekali lagi. Allah telah merencanakan supaya Bait Suci di Yerusalem itu<br />

menjadi saksi yang tetap akan nasib mulia yang terbuka bagi tiap-tiap jiwa. Akan tetapi<br />

orang Yahudi belum mengerti pentingnya arti bangunan, yang mereka pandang dengan kebanggaan<br />

yang begitu besar. Mereka tidak menyerahkan diri sendiri sebagai bait yang suci<br />

bagi Roh Ilahi. Halaman Bait Suci di Yerusalem itu, yang penuh dengan kegaduhan<br />

perdagangan yang najis, membayangkan secara tepat keadaan bait suci hati, yang dinajiskan<br />

oleh hadirnya hawa nafsu dan pikiran-pikiran yang najis. Dalam membersihkan Bait Suci itu<br />

dari pedagang dunia, Yesus mengumumkan tugas-Nya untuk membersihkan hati dari<br />

kenajisan dosa, dari keinginan duniawi, hawa nafsu yang mementingkan diri, kebiasaan<br />

yang jelek, yang merusakkan jiwa. “Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!<br />

Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan<br />

semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang<br />

dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni<br />

logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan<br />

mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan<br />

seperti perak.” Maleakhi 3:1-3 .<br />

“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di<br />

dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan<br />

membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” 1<br />

Korintus 3:16,17. Tidak seorang pun dengan kuasa dirinya sendiri dapat membuang kuasa<br />

kejahatan yang telah menguasai hati itu. Hanya <strong>Kristus</strong> yang dapat membersihkan bait suci<br />

jiwa. Tetapi Ia tidak mau masuk dengan paksa. Ia datang ke dalam hati bukan seperti Ia<br />

datang ke dalam Bait Suci dahulu itu; melainkan Ia berkata, “Lihat, Aku berdiri di muka<br />

pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu,<br />

Aku akan ma-suk mendapatkannya.” Wahyu 3:20. Ia akan datang bukan untuk sehari saja;<br />

sebab Ia berkata, “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah<br />

mereka, . . . dan mereka akan menjadi umat-Ku.” “Biarlah Ia kembali menyayangi kita,<br />

menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam<br />

tubirtubir laut.” 2 Korintus 6:16; Mikha 7:19. Hadirat-Nya akan membersihkan serta<br />

menyucikan jiwa, supaya dapat menjadi sebuah bait suci yang kudus bagi Tuhan, dan<br />

“menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Efesus 2:21,22.<br />

Karena dialahkan oleh perasaan takut yang amat besar, imam-imam dan penghulupenghulu<br />

telah melarikan diri dari halaman Bait Suci, dan dari pandangan tajam yang<br />

membaca hati mereka itu. Dalam melarikan diri berjumpalah mereka dengan orang-orang<br />

lain yang sedang menuju ke Bait Suci lalu menyuruh mereka kembali, sambil menceritakan<br />

apa yang telah mereka lihat dan dengar. <strong>Kristus</strong> melihat orang-orang yang melarikan diri itu<br />

dengan rasa kasihan yang amat sangat atas ketakutan mereka dan kebodohan mereka tentang<br />

apa yang merupakan perbaktian yang benar. Dalam peristiwa ini dilihat-Nya secara lambang<br />

tercerai-berainya seluruh bangsa Yahudi karena kejahatan dan pendurhakaan mereka.<br />

111

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!