06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

masing-masing dengan tidak menunaikan acara perbaktian yang untuk itu mereka telah<br />

datang.<br />

Banyak sekali korban-korban dipersembahkan pada waktu pesta Paskah itu, dan angka<br />

penjualan di Bait Suci pun sangatlah besar. Kegaduhan yang ditimbulkannya menunjukkan<br />

perdagangan hewan yang ribut gantinya Bait Suci Allah. Di sana dapat didengar tawar<br />

menawar yang ramai, lenguh lembu, embik kambing domba, dekut burung merpati,<br />

bercampur baur dengan dencing mata uang dan pertengkaran yang disertai kemarahan.<br />

Demikian besarnya kekacauan itu sehingga orang-orang yang berbakti terganggu dan<br />

ucapan yang ditujukan kepada Allah Taala tenggelam dalam kegaduhan yang meliputi Bait<br />

Suci itu. Orang Yahudi sangat bangga akan kesalehan mereka. Mereka bersukacita atas Bait<br />

Suci itu, dan menganggap sebagai hujat sesuatu ucapan yang menjelekkannya; mereka<br />

sangat keras dalam pelaksanaan upacara-upacara yang berhubungan dengan Bait Suci itu;<br />

akan tetapi loba akan uang sudah mengalahkan ketelitian mereka. Mereka hampir tidak<br />

sadar lagi akan berapa jauh mereka telah menyimpang dari maksud semula segala upacara<br />

yang telah ditetapkan Allah sendiri.<br />

Ketika Tuhan turun ke atas Gunung Sinai, tempat itu disucikan oleh hadirat-Nya. Musa<br />

diperintahkan untuk memberi batas di sekeliling gu_ nung itu serta menyucikannya, dan<br />

sabda Tuhan terdengar dalam amaran: “Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu<br />

atau kena kepada kakinya, sebab siapa pun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia<br />

dihukum mati. Tangan seorang pun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari<br />

dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia.” Kel. 19:12, 13.<br />

Demikianlah diberikan pelajaran bahwa di mana saja Allah menunjukkan hadirat-Nya,<br />

tempat itu suci adanya. Pekarangan Bait Suci Allah sebenarnya harus dianggap suci. Namun<br />

dalam perjuangan untuk mendapat keuntungan, semuanya ini sudah dilupakan.<br />

Imam-imam dan penghulu-penghulu disebut sebagai wakil-wakil Allah bagi bangsa itu;<br />

sebenarnya mereka harus membetulkan perlakuan salah terhadap halaman Bait Suci itu.<br />

Seharusnya mereka memberikan kepada orang banyak suatu teladan keikhlasan dan belas<br />

kasihan. Gantinya mempelajari keuntungan mereka sendiri, seharusnya mereka<br />

mempertimbangkan keadaan dan keperluan orang-orang yang berbakti, dan seharusnya<br />

bersedia menolong orang-orang yang tidak mampu membeli korban yang dituntut. Akan<br />

tetapi hal ini tidak mereka lakukan. Loba akan kekayaan telah mengeraskan hati mereka.<br />

Ke pesta ini datang juga orang-orang yang menderita, orang-orang yang miskin dan<br />

susah. Yang buta, yang lumpuh, dan yang tuli ada di sana. Ada yang dibawa di atas tempat<br />

tidur. Banyak orang yang datang dalam keadaan terlalu miskin untuk membeli persembahan<br />

yang paling sederhana sekalipun untuk Tuhan, bahkan terlalu miskin untuk<br />

membeli makanan guna menghilangkan lapar mereka. Orang-orang ini merasa sangat susah<br />

mendengar ucapan imam-imam. Imam-imam itu mem-banggakan kesalehan mereka;<br />

mereka mengaku sebagai wali orang banyak itu; tetapi mereka tidak mempunyai simpati<br />

108

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!