06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

menunjukkan bukti pertobatan mereka oleh kesetiaan kepada Allah di tempat di mana<br />

mereka itu telah dipanggil-Nya.<br />

Yesus mencela pemanjaan diri dalam segenap bentuknya, namun Ia bersifat suka<br />

bergaul. Ia menerima keramahtamahan dari segala golongan masyarakat, mengunjungi<br />

ramah-ramah para hartawan dan fakir miskin, yang terpelajar dan yang bodoh, serta<br />

berusaha mengangkat pikiran mereka dari soal-soal hidup biasa kepada perkara-perkara<br />

yang bersifat rohani dan kekal. Ia tidak mengizinkan pemborosan, dan tidak ada bayangbayang<br />

kesembronoan duniawi menodai kelakuan-Nya; namun Ia merasa senang melihat<br />

peristiwa kebahagiaan yang polos, dan dengan hadirat-Nya Ia membenarkan pertemuan<br />

sosial. Pernikahan di dalam bangsa Yahudi adalah suatu upacara yang menarik hati, dan<br />

kegembiraannya tidaklah menggusarkan hati Anak manusia itu. Oleh menghadiri pesta ini,<br />

Yesus menghormati pernikahan selaku suatu peraturan Ilahi.<br />

Baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, hubungan pernikahan<br />

digunakan untuk mengibaratkan persatuan yang manis serta suci yang ada antara <strong>Kristus</strong><br />

dan umat-Nya. Bagi pikiran Yesus kegembiraan dalam keramaian pernikahan menunjuk<br />

jauh kepada kegembiraan hari itu apabila kelak Ia membawa mempelai-Nya perempuan ke<br />

rumah Bapa-Nya, maka yang ditebus itu bersama-sama dengan PenebusNya duduk untuk<br />

perjamuan nikah Anak Domba itu. Kata-Nya, “Seperti girang hatinya seorang mempelai<br />

melihat pengantin perempuan, demikianlah Aliahmu akan girang hati atasmu.” “Tidak akan<br />

disebut lagi ‘yang ditinggalkan suami’;... tetapi engkau akan dinamai ‘yang berkenan<br />

kepada-Ku’... sebab Tuhan telah berkenan kepadamu.” “Ia bergirang karena engkau dengan<br />

sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan<br />

sorak-sorai,” Yesaya 62:5, 4; Zefanya 3:17. Ketika Wahyu tentang perkara-perkara semawi<br />

dianugerahkan kepada Rasul Yohanes, ia menulis, “Lalu aku mendengar seperti suara<br />

himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti dera gurah yang hebat,<br />

katanya: Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah<br />

kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak<br />

Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” “Berbahagialah mereka yang<br />

diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Why. 19:6, 7, 9.<br />

Yesus melihat di dalam tiap-tiap jiwa seorang yang kepadanya mesti diberikan<br />

panggilan supaya datang ke dalam kerajaan-Nya. Ia menarik hati orang oleh<br />

menggabungkan diri-Nya dengan mereka sebagai seorang yang menginginkan kebahagiaan<br />

mereka. Ia mencari mereka di jalan umum, di ramah pribadi, di perahu , di tempat<br />

kebaktian, di tepi danau, dan di pesta nikah. Ia menemui mereka di tempat pekerjaan mereka<br />

sehari-hari, dan menunjukkan perhatian pada soal-soal kehidupan mereka. Ia membawa<br />

pengajaran-Nya ke setiap ramah tangga, dengan membawa keluarga-keluarga dalam<br />

ramahnya sendiri ke bawah pengarah hadirat Ilahi-Nya itu. Simpati-Nya yang kuat<br />

menolong menarik hati banyak orang. la sering pergi ke gunung-gunung untuk berdoa<br />

sendirian, tetapi ini adalah persiapan untuk pekerjaan-Nya di antara manusia yang sibuk<br />

104

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!