06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

“Engkau percaya? engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.” Yohanes 1:<br />

50.<br />

Karunia <strong>Kristus</strong> pada pesta nikah itu adalah suatu lambang. Air mengibaratkan baptisan<br />

ke dalam kematian-Nya; air anggur itu, pencurahan darah-Nya untuk dosa-dosa dunia ini.<br />

Air untuk mengisi segala tempayan itu dibawa oleh tangan manusia, tetapi firman <strong>Kristus</strong><br />

sajalah dapat membubuhkan kepadanya khasiat yang memberikan hidup. Demikian pula<br />

halnya dengan segala upacara yang menunjuk kepada kematian Juruselamat. Hanya kuasa<br />

<strong>Kristus</strong>, yang bekerja oleh iman, segenap upacara itu beroleh kemanjuran untuk memberi<br />

makan kepada jiwa. Firman <strong>Kristus</strong> mencukupkan persediaan untuk pesta itu. Demikianlah<br />

limpahnya persediaan rahmat-Nya untuk menghapuskan segala kejahatan manusia, serta<br />

membaharui dan memelihara jiwa.<br />

Pada pesta pertama yang dihadiri-Nya dengan murid-murid-Nya, Yesus memberikan<br />

kepada mereka cawan yang melambangkan pekerjaan-Nya untuk keselamatan mereka. Pada<br />

jamuan makan yang terakhir, kembali cawan itu diberikan-Nya, dalam Ia meresmikan<br />

upacara yang kudus itu yang olehnya kematian-Nya akan diberitakan “sampai Ia datang.” 1<br />

Kor. 11:26. Maka dukacita murid-murid itu waktu berpisah dari Tuhan mereka, dihiburkan<br />

dengan janji tentang pertemuan kembali, ketika Ia berkata, “Mulai dari sekarang Aku tidak<br />

akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang<br />

baru, bersama-sama dengan kamu dalam kerajaan Bapa-Ku.” Matius 26:29.<br />

Air anggur yang disediakan <strong>Kristus</strong> untuk pesta itu, dan yang diberikan-Nya kepada<br />

murid-murid sebagai lambang darah-Nya sendiri, adalah sari buah anggur asli. Inilah yang<br />

disebut oleh nabi Yesaya waktu ia berbicara tentang anggur baru “dalam suatu tandan,” lalu<br />

berkata, “Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat!” Yesaya 65:8.<br />

<strong>Kristus</strong>lah yang dalam Perjanjian Lama memberikan amaran kepada bangsa Israel,<br />

“Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang<br />

terhuyung-huyung karenanya.” Amsal 20:1. Dan Ia Sendiri tidak menyediakan minuman<br />

yang sedemikian. Setan menggoda manusia ke dalam pemanjaan diri yang akan<br />

mengaburkan pertimbangan serta menumpulkan pengertian rohani, tetapi <strong>Kristus</strong> mengajar<br />

kita supaya menundukkan sifat-sifat hawa nafsu. Seluruh hidupNya menjadi suatu teladan<br />

dalam hal penyangkalan diri. Supaya dapat menghancurkan kuasa selera, Ia menderita untuk<br />

kita ujian yang paling keras yang dapat ditanggung oleh manusia. <strong>Kristus</strong>lah yang<br />

memberikan petunjuk supaya Yohanes Pembaptis jangan meminum baik air anggur maupun<br />

minuman keras. Ialah juga yang memerintahkan pertarakan seperti itu kepada istri Manoah.<br />

Maka Ia mengucapkan laknat kepada orang yang menaruh botol minuman keras ke bibir<br />

sesamanya manusia. <strong>Kristus</strong> tidak membantah ajaran-Nya sendiri. Air anggur yang tidak<br />

beragi yang disediakan-Nya untuk para tamu pesta nikah itu adalah minuman yang sehat<br />

serta menyegarkan. Pengaruhnya haruslah menyesuaikan cita rasa dengan selera yang<br />

sehat.<br />

102

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!