06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Lukas 2:49. Ucapan ini<br />

menunjukkan inti seluruh hidup dan pekerjaan-Nya. Segala sesuatu dikesampingkan demi<br />

pekerjaan-Nya, yaitu pekerjaan penebusan yang besar yang hendak dilaksanakan-Nya oleh<br />

kedatangan-Nya ke dunia ini. Sekarang Ia mengulangi pelajaran itu. Ada bahaya bahwa<br />

Maria menganggap hubungannya dengan Yesus memberi kepadanya hak istimewa atas Dia,<br />

dan hak, dalam sesuatu tingkat, untuk memimpin Dia di dalam tugas-Nya. Selama tiga<br />

puluh tahun Ia telah merupakan seorang anak yang penuh kasih dan penurut baginya, dan<br />

kasih-Nya tidak berubah; tetapi sekarang Ia mesti pergi keluar untuk melakukan pekerjaan<br />

Bapa-Nya. Sebagai Putra Yang Mahatinggi, dan Juruselamat dunia, tiada satu pun ikatan<br />

duniawi yang dapat menahan Dia dari melaksanakan pekerjaan-Nya itu, atau mempengaruhi<br />

tingkah laku-Nya. Ia mesti bebas untuk melakukan kehendak Allah. Pelajaran ini adalah<br />

juga untuk kita. Hak-hak Allah adalah lebih utama daripada segala ikatan hubungan<br />

manusia. Tiada satu pun penarikan duniawi yang boleh memalingkan kaki kita dari jalan<br />

yang disuruhNya kitajalani.<br />

Satu-satunya harapan penebusan bagi kita umat manusia yang telah berdosa ini ialah di<br />

dalam <strong>Kristus</strong>. Maria dapat memperoleh keselamatan hanya oleh Anak Domba Allah itu. Di<br />

dalam dirinya sendiri, ia tidak memiliki jasa. Hubungannya dengan Yesus tidak<br />

menempatkan dia dalam sesuatu hubungan rohani dengan Dia yang berbeda dengan yang<br />

dimiliki oleh siapa pun juga. Hal ini ternyata dalam ucapan Juruselamat. Dijelaskan-Nya<br />

perbedaan antara hubungan-Nya dengan ibu-Nya sebagai Anak manusia dan sebagai Anak<br />

Allah. Ikatan kekeluargaan antara mereka bagaimana pun tidak menaruh dia dalam<br />

kesamaan dengan Dia.<br />

Ucapan, “Saat-Ku belum tiba,” itu menunjuk kepada kenyataan bahwa segala perbuatan<br />

dalam kehidupan <strong>Kristus</strong> di dunia ini, adalah untuk menggenapi rencana yang telah ada<br />

sejak zaman yang kekal. Sebelum Ia datang ke dunia ini, rencana itu terbentang di hadapan-<br />

Nya, sempurna dalam segala selukbeluknya. Tetapi sementara Ia berjalan di antara manusia,<br />

Ia dituntun, langkah demi langkah, oleh kehendak Bapa. Ia tidak ragu-ragu untuk bertindak<br />

pada waktu yang telah ditentukan. Dengan penyerahan yang sama Ia menanti hingga<br />

waktunya tiba.<br />

Dalam mengatakan kepada Maria bahwa saat-Nya belum tiba, Yesus sedang menjawab<br />

pikiran ibu-Nya yang tidak diucapkannya,--harapan yang dipegangnya bersama dengan<br />

bangsanya. Dia mengharap supaya Ia mau menyatakan diri-Nya sebagai Mesias, serta<br />

mengambil takhta bangsa Israel. Akan tetapi saatnya belum tiba. Bukannya sebagai seorang<br />

Raja, melainkan sebagai “Seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita<br />

kesakitan,” telah diterima Yesus nasib manusia itu.<br />

Akan tetapi sungguh pun Maria tidak mempunyai pengertian yang tepat tentang<br />

pekerjaan <strong>Kristus</strong>, ia percaya pada-Nya dengan teguh. Terhadap iman inilah Yesus memberi<br />

sambutan. Untuk menghormati iman Maria dan untuk meneguhkan iman murid-murid-Nya,<br />

100

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!