06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

memanggil Dia Guru. Kawan-kawan tersebut menceritakan kepada Maria apa yang telah<br />

mereka lihat dan dengar pada waktu Ia dibaptiskan dan di mana-mana. Mereka menarik<br />

kesimpulan dengan berkata, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam<br />

kitab Taurat dan oleh para nabi.” Yohanes 1:45 .<br />

Ketika para tamu berhimpun, banyak yang tampaknya asyik memikirkan pokok-pokok<br />

pembicaraan yang sangat menarik hati. Kegembiraan yang tertekan meliputi seluruh<br />

himpunan itu. Rombongan-rombongan kecil berbicara satu sama lain dengan nada gembira<br />

tetapi tenang, dan pandangan ta’ajub dialihkan kepada Putra Maria itu. Ketika Maria<br />

telah mendengar kesaksian murid-murid itu tentang Yesus, hatinya pun digembirakan<br />

dengan kepastian bahwa segala harapannya yang telah lama ditaruhnya dalam hatinya tidak<br />

sia-sia belaka. Namun sudah tentu ia akan lebih daripada manusia sekiranya tidak ada<br />

bercampur dengan sukacitanya yang suci itu sekelumit kebanggaan sewajarnya dari ibu<br />

yang penyayang itu. Ketika melihat pandangan yang sekian banyak ditujukan kepada Yesus,<br />

ia sangat mengingini agar Ia membuktikan kepada himpunan itu bahwa sesungguhnya Ialah<br />

Yang Dihormati Allah itu. Ia mengharapkan supaya kiranya ada kesempatan bagi Dia untuk<br />

mengadakan suatu mukjizat di hadapan mereka.<br />

Menurut adat istiadat pada zaman itu pesta nikah berlangsung beberapa hari lamanya.<br />

Pada kesempatan ini, sebelum pesta itu berakhir, diketahui bahwa persediaan air anggur<br />

sudah habis. Hal ini menimbulkan kebingungan dan penyesalan yang amat sangat. Tidaklah<br />

biasa untuk tidak menghidangkan air anggur pada pesta, dan tiadanya air anggur akan<br />

seolah-olah menunjukkan kurangnya persiapan menerima tamu. Selaku seorang anggota<br />

kaum keluarga dari yang bersangkutan itu, Maria telah menolong dalam urusan pesta itu,<br />

dan sekarang berbicaralah ia kepada Yesus, katanya, “Mereka kehabisan anggur.” Perkataan<br />

ini merupakan suatu anjuran supaya Ia kiranya mencukupkan keperluan mereka itu. Tetapi<br />

Yesus menyahut, “Mau apakah engkau daripada-Ku, ibu? SaatKu belum tiba.”<br />

Jawaban ini, yang tampaknya kasar bagi kita, tidaklah menyatakan sikap dingin atau<br />

tidak adanya kesopanan. Bentuk jawaban Juruselamat kepada ibu-Nya itu adalah sesuai<br />

dengan adat ketimuran. Ucapan itu digunakan terhadap orang-orang yang kepadanya hendak<br />

ditunjukkan rasa hormat. Setiap perbuatan <strong>Kristus</strong> selama hidup di dunia ini adalah selaras<br />

dengan ajaran yang telah diberikan-Nya sendiri, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya<br />

lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Aliahmu, kepadamu.” Keluaran 20:12. Di<br />

kayu salib, dalam per-buatan kelemah-lembutan-Nya yang terakhir terhadap ibu-Nya, Yesus<br />

menyapa dia dengan cara yang begitu pula, ketika Ia menyerahkan dia kepada penjagaan<br />

murid-Nya yang paling dikasihi-Nya. Baik di pesta nikah itu maupun di kayu salib, kasih<br />

yang dinyatakan dengan nada suara, pandangan mata dan tingkah laku itu menafsirkan<br />

ucapan-Nya itu.<br />

Pada kunjungan-Nya ke Bait Suci waktu Ia masih kanak-kanak, ketika rahasia pekerjaan<br />

hidup-Nya terbuka di hadapan-Nya, <strong>Kristus</strong> telah berkata kepada Maria, “Tidakkah kamu<br />

99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!