06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

“Ia berkata kepada mereka: Marilah dan kamu akan melihatnya. Mereka pun datang dan<br />

melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan<br />

Dia.” Sekiranya Yohanes dan Andreas mempunyai Roh imam-imam dan penghulupenghulu<br />

yang tidak mau percaya itu, maka sudah tentu mereka tidak menjadi pelajar di<br />

kaki Yesus. Mereka itu pasti akan datang kepada-Nya selaku ahli kritik, untuk menghakimi<br />

perkataan-Nya. Dengan demikian banyak orang menutup pintu terhadap kesempatan yang<br />

indah. Tetapi bukan demikian halnya dengan kedua murid yang mulamula ini. Mereka telah<br />

menyambut panggilan Roh Kudus dalam pengajaran Yohanes Pembaptis. Kini mereka pun<br />

mengenal suara Guru semawi itu. Bagi mereka segala ucapan Yesus itu penuh dengan<br />

kesegaran, kebenaran dan keindahan. Penerangan Ilahi dipancarkan ke atas pengajaran<br />

Perjanjian Lama. Pokok-pokok kebenaran yang banyak seginya nampak jelas dalam terang<br />

yang baru.<br />

Penyesalan, iman dan kasihlah yang menyanggupkan jiwa untuk menerima akal budi<br />

dari surga. Iman yang bekerja oleh kasihlah yang menjadi kunci pengetahuan, dan setiap<br />

orang yang mengasihi “mengenal Allah.” I Yohanes 4:7. Yohanes adalah seorang murid<br />

yang kasihnya sungguh-sungguh dan dalam, bersemangat, namun bersifat suka menimbang.<br />

Ia sudah mulai melihat kemuliaan <strong>Kristus</strong>,~bukannya kebesaran dan kuasa duniawi untuk<br />

mana ia selama ini telah diajar supaya mengharapnya, melainkan “kemuliaan yang diberikan<br />

kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes<br />

1:14. Ia asyik merenungkan pokok pikiran yang ajaib itu.<br />

Andreas berusaha membagikan kegirangan yang memenuhi hatinya itu. Setelah pergi<br />

mencari Simon saudaranya, ia berseru, “Kami telah menemukan Mesias.” Simon tidak<br />

menunggu panggilan kedua. Ia juga sudah mendengar pengajaran Yohanes Pembaptis, lalu<br />

dengan segera pergi kepada Juruselamat. Mata <strong>Kristus</strong> memandangi dia, membaca tabiatnya<br />

dan riwayat hidupnya. Sifatnya yang lekas naik darah, hatinya yang berbelas kasihan dan<br />

menaruh simpati, cita-cita dan keyakinannya pada dirinya sendiri, hikayat kejatuhannya,<br />

pertobatannya, segala pekerjaan dan kematian syahidnya, semuanya dibaca oleh<br />

Juruselamat, lalu kataNya “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas<br />

(artinya Petrus).”<br />

“Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu<br />

dengan Filipus, dan berkata kepadanya: Ikutlah Aku!” Filipus menurut perintah itu, lalu<br />

dengan segera ia juga menjadi seorang pengerja bagi <strong>Kristus</strong>. Filipus memanggil Natanael.<br />

Yang belakangan ini sudah berada di antara orang banyak ketika Yohanes Pembaptis<br />

menunjuk kepada Yesus sebagai Anak Domba Allah. Ketika Natanael memandang Yesus,<br />

ia kecewa. Dapatkah orang ini, yang mempunyai ciri-ciri kerja keras dan kemiskinan disebut<br />

sebagai Mesias? Namun Natanael tidak dapat mengambil keputusan untuk menolak Yesus,<br />

sebab pekabaran Yohanes telah membawa keyakinan ke dalam hatinya.<br />

93

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!