06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Para utusan dari Yerusalem telah bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau<br />

membaptiskan orang?” dan mereka itu menantikan jawabnya. Tiba-tiba, sementara<br />

pandangannya meliputi orang banyak itu matanya bersinar-sinar, wajahnya berseri-seri,<br />

dirinya digerakkan perasaan yang mendalam. Dengan tangan yang teracung ia berseru,<br />

“Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu<br />

kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak<br />

layak.” Yohanes 1:25-27.<br />

Pekabaran itu jelas sekali untuk dibawa kembali kepada Sanhedrin. Perkataan Yohanes<br />

itu tidak dapat dikenakan kepada seorang yang lain selain Dia yang sudah sejak lama<br />

dijanjikan itu. Mesias ada di antara mereka! Dengan keheranan besar imam-imam dan<br />

penghulu-penghulu itu memandang di sekeliling mereka dengan pengharapan akan melihat<br />

Dia yang dibicarakan Yohanes itu. Tetapi la tidak dapat dikenal di antara orang banyak itu.<br />

Ketika Yesus dibaptiskan, Yohanes menunjuk kepada-Nya sebagai Anak Domba Allah,<br />

sebuah terang yang baru dipancarkan atas pekerjaan Mesias. Pikiran nabi itu tertuju kepada<br />

perkataan Nabi Yesaya, “Seperti anak domba yang dibawa kepembantaian.” Yesaya 53:7.<br />

Pada pekanpekan berikutnya, Yohanes dengan perhatian yang baru menyelidik nubuatannubuatan<br />

serta pengajaran tentang upacara-upacara pengorbanan. Ia tidak dapat<br />

membedakan dengan jelas kedua segi pekerjaan <strong>Kristus</strong> itu, sebagai suatu korban yang<br />

merasakan sengsara dan seorang raja yang menang, akan tetapi ia melihat bahwa<br />

kedatangan-Nya itu mengandung arti yang lebih dalam daripada yang dilihat oleh imamimam<br />

atau khalayak ramai. Ketika ia melihat Yesus di antara orang banyak itu sekembali<br />

dari padang belantara, dengan yakin ia menantikan Dia untuk memberi kepada orang<br />

banyak itu sesuatu tanda tentang kepribadian-Nya yang sesungguhnya. Hampir dengan tidak<br />

sabar lagi ia menunggu untuk mendengar Juruselamat itu mengumumkan tugas-Nya; tetapi<br />

tidak ada sepatah kata pun yang diucapkan, tidak ada tanda diberikan. Yesus tidak<br />

memberikan sambutan kepada pengumuman Yohanes Pembaptis itu tentang Dia, melainkan<br />

menggabungkan diri dengan murid-murid Yohanes dengan tidak memberikan tanda secara<br />

lahir apa pun mengenai tugasNya yang istimewa itu, dan tidak mengambil tindakan apa pun<br />

untuk menarik perhatian kepada-Nya.<br />

Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang. Dengan sinar kemuliaan Allah<br />

hinggap atas dia, nabi itu mengangkat tangannya seraya berkata, “Lihatlah Anak Domba<br />

Allah, yang menghapuskan dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian<br />

dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum<br />

aku. Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan<br />

membaptis dengan air, supaya la dinyatakan kepada Israel.... Aku telah melihat Roh turun<br />

dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya,<br />

tetapi Dia,menerima apa yang mereka rindukan itu. Mereka ingin terasing dengan Yesus,<br />

duduk di kaki-Nya, dan mendengarkan perkataan-Nya.<br />

92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!