Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ACARA II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TABEL
KEPUTUSAN DAN POHON KEPUTUSAN
Disusun Oleh :
Nsama
NIM
: Mohammad Ido Hendra Wijaya
: 19/450768/SV/17106
Kelompok : 3
Hari, tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019
Dosen Pengampu
: 1. Diklu Isnarosi, S.T.P, M.Si
2. Wildan Fajar Bachtiar, ST., MS
3. Iman Sabarisman, S.T.P., M.Si
LABORATORIUM MANAJEMEN AGROINDUSTRI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGROINDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan agroindustri saat ini sangat cepat, perubahan dan
perkembangan dalam dunia agroindustri saat ini selalu dihadapkan oleh
berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Tantangan yang
dihadapi oleh pelaku usaha agroindustri memiliki tingkat kesulitan dan
kompleksitasnya sangat bervariasi. Hal tersebut mulai dari yang teramat
sederhana dengan sedikit faktor yang berkaitan dengan masalah tersebut
hingga perlu diperhitungkan sampai dengan yang sangat rumit dengan banyak
sekali faktor-faktor turut serta berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu
untuk diperhitungkan. Untuk menghadapi masalah yang ada, pelaku dunia
agroindustri mulai mencari cara untuk menanggulangi dan memecahkan
permasalahan satu persatu.
Pengembangan sebuah sistem yang baik dapat membantu pelaku
usaha agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan masalahmasalah
tersebut. Adapun salah satu metode dalam pemecahannya disebut
pohon keputusan. Pohon keputusan dapat membantu mencari sebuah jawaban
dan membantu membuat keputusan untuk masalah-masalah tersebut dan
dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada di dalam lingkup
masalah tersebut. Pohon keputusan memiliki kemampuan untuk mem-break
down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana
sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari
permasalahan.
Pohon keputusan digunakan para pelaku industri untuk melihat
dengan mudah identifikasi dan hubungan antara faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan
memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Pohon keputusan juga dapat
menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat dalam suatu
alternatif pemecahan masalah. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak
tersebut membuatnya telah dimanfaatkan oleh pelaku dunia industri pangan
dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan. Pohon keputusan juga
berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara
sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Karena pohon
keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, maka sangat
bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan
sebagai model akhir dari beberapa tehnik lain.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa memahani tahapan pengambilan keputusan.
2. Mahasiswa memahami jenis-jenis lingkungan dalam pengambilan
keputusan
3. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan keputusan dengan metode
tabel keputusan dan metode pohon keputusan
BAB II
LANDASAN TEORI
Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang digunakan sebagai alat
bantu untuk menyelesaikan permasalahan dalam jumlah banyak. Permasalah yang
berisi keputusan bertingkat dan memiliki data banyak, sangat sulit untuk
digambarkan langsung dan dapat dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan tabel
keputusan. Dengan demikian tabel keputusan efektif digunakan bilamana kondisi
yang akan diseleksi didalam program jumlahnya cukup banyak dan rumit. Struktur
tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama yaitu condition stub yang berisi
kondisi yang akan diseleksi, condition entry yang berisi kemungkinan dari kondisi
yang diseleksi, action stub yang berisi pernyataan-pernyataan yang akan
dikerjakan, dan action entry yang digunakan untuk memberi tanda tindakan mana
yang akan dilakukan dan mana yang tidak akan dilakukan.
Pohon keputusan merupakan salah satu bentuk semantik dari alternatif
yang tersedia bagi pengambil lepurusan dan kemungkinan hasilnya (Herjanto,
2015). Pohon keputusan dapat diartikan sebagai metoda untuk mempresentasikan
pengetahuan yang berupa gambaran dari suatu pengetahuan yang memperlihatkan
hubungan dari objek-objek. Objek tersebut dipresentasikan dalam bentuk node dan
hubungan antar objek dinyatakan dengan garis penghubung. Pohon keputusan
merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode
pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang
sangat merepresentasikan aturan. Pohon keputusan memiliki model prediksi
menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan
adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan.
Terdapat beberapa keuntungan menggunakan pohon keputusan, yaitu
menghilangkan perhitungan-perhitungan yang tidak dibutuhkan. Sampel yang diuji
hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu, daerah pengambilan keputusan yang
sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan
spesifik. Metode pohon keputusan menghindari munculnya permasalahan dengan
menggunakan kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa
banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan. Pohon keputusan bersifat
fleksibel, memilih fitur dari internal node yang berbeda. Kefleksibelan metode
pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika
dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih
konvensional.
Langkah langkah pembuatan pohon keputusan dapat dimulai dari
pembuatan tabel keputusan terlebih dahulu, kemudian membuat pohon
keputusannya. Langkah pembutan tabel keputusan dimulai dengan menentukan
kondisi yang akan diseleksi, kemudian menentukan jumlah kemungkinan kejadian
yang akan terjadi, menentukan tindakan yang akan dilakukan, mengisi condition
entry sehingga semua kemungkinan kejadian bisa terwakili, dan terakhir mengisi
action entry. Sedangkan langkah dalam membuat pohon keputusan dibagi menjadi
5 bagian yaitu mengidentifikasi masalah, menggambar pohon keputusan,
menentukan peluan bagi kondisi alami, memperkirakan nilai bagi setiap alternatif
dan kondisi alaminya, serta menyelesaikan dengan menghitung expected monetary
value (EMV). Pohon keputusan memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan atau
probabilitas yang mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan beserta estimasi
hasil akhir apabila mengambil keputusan tersebut (Lee, 2010).
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
A. ALAT dan BAHAN
1. Modul praktikum
2. Alat tulis
B. LANGKAH KERJA
1. Mempelajari materi yang sudah ditentukan
2. Menganalisis dan membuat pohon keputusan berdasarkan studi kasus
pengambilan keputusan dalam ketidakpastian
3. Menganalisis dan membuat pohon keputusan berdasarkan studi kasus
pengambilan keputusan yang beresiko
4. Membuat pohon keputusan dengan keputusan yang berurutan
A. HASIL
1. Latihan Individu 1A
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Getz menghitung ulang imbal hasil dari membangun pabrik besar, ketika
pasar sesuai harapan keuntungan naik hingga $250.000, tapi hika pasar tidak
sesuai harapan maka kerugian mencapai -$200.000. Angka manakah yang
beribah di tabel? Apakah keputusannya berubah? Gambar pohon
keputusannya!
Tabel Keputusan 1A.
Alternatif
Kondisi Alam
Pasar sesuai
harapan
Pasar tidak
sesuai
harapan
Max
Min
Ratarata
Membangun $250.000 -$200.000 $250.000 -$200.000 $25.000
pabrik besar
Membangun $100.000 -$20.000 $100.000 -$20.000 $40.000
pabrik kecil
Tidak
0 0 0 0 0
melakukan
apa-apa
Pilihan maximax yaitu membangun pabrik besar
Pilihan maximin yaitu tidak melakukan apa-apa
Pilihan sama rata yaitu membangun pabrik kecil
Pohon Keputusan 1A
2. Latihan Individu 2A
Apa yang terjadi pada ketiga EMV jika Getz menambah nilai kondisional
pada hasil “pabrik besar untuk pasar sesuai harapan” menjadi $225.000 dan
menambah nilai kondisional pada hasil “pabrik besar untuk pasar tidak sesuai
harapan” menjadi -$190.000. Gambarlah pohon keputusannya!
Tabel Keputusan 2A.
Altenatif
Membangun pabrik besar
(A1)
Kondisi Alami
Pasar sesuai harapan Pasar tidak sesuai
harapan
$225.000 -$190.000
Membangun pabrik kecil
(A2)
Tidak melakukan apa-apa
(A3)
$100.000 -$20.000
0 0
Peluang 0,5 0,5
a EMV (A1) = (0,5)(225.000) + (0,5)(-190.000) = $17.500
b EMV (A2) = (0,5)(100.000) + (0.5)(-20.000) = $40.000
c EMV (A3) = (0,5)(0) + (0,5)(0) = 0
EMV maksimal terdapat pada alternatif A2 yaitu $40.000 dengan
membangun pabrik kecil.
Pohon Keputusan 2A.
3. Latihan Individu 3A
Bagaimana perubahan EVPI-nya jika nilai kondisional pada hasil “pabrik
besar untuk pasar sesuai harapan” menjadi $225.000 serta nilai kondisional
pada hasil “pabrik besar untuk pasar tidak sesuai harapan” menjadi -
$190.000?
EvwPI = (hasil terbaik atau konsekuensi kondisi alam 1) x (kemungkinan
terjadi kondisi alami 1) + (hasil terbaik atau konsekuensi kondisi alam
2) x (kemungkinan terjadi kondisi alami 2)
= ($225.000)(0,5) + (0)(0,5) = $112.500
EVPI = EvwPI – EmV max
= $112.500 - $40.000
= $72.500
Maka untuk mendapatkan informasi sempurna, Getz harus membayar paling
tinggi $72.500.
4. Latihan Individu 4A
Getz memperkirakan bahwa jika ia melakukan survei pasar, hanya terdapat
35% kemungkinan akan terdapat pasar yang diinginkan untuk tempat
penyimpanan. Bagaimana pohon tersebut akan berubah?
Biaya melakukan survei pasar adalah $10.000
Peluang hasil survei baik 35%
Peluang pasar sesuai harapan 78% → pasar tidak sesuai harapan 22%
Peluang hasil survei negatif 65%
Peluang pasar sesuai harpan 27% → pasar tidak sesuai harapan 73%
EMV 2 = (0,78)($190.000) + (0,22)(-$190.000) = $106.400
EMV 3 = (0,78)($90.000) + (0,22)(-$30.000) = $63.600
EMV 4 = (0,27)($190.000) + (0,73)(-$190.000) = $-87.400
EMV 5 = (0,27)($90.000) + (0,73)(-$30.000) = $2.400
EMV 6 = (0,5)($200.000) + (0,5)(-$180.000) = $10.000
EMV 7 = (0,5)($100.000) + (0,5)(-$20.000) = $40.000
EMV 1 = (0,35)($106.400) + (0,65)($24.000)= $38.800
Pohon Keputusan 4A
Titik keputusan pertama
Titik keputusan kedua
Hasil survei diinginkan (0.35)
Melakukan survei pasar
1
Hasil survei negatif (0.65)
40.000
Tidak melakukan survei pasar
5. Latihan Kelompok 1
a. Tabel Keputusan
Pak Mansyur ingin mengembangkan produk mir kuning. Dengan varian jenis
mie telur, mie keriting, dan mie pipih yang memiliki keuntungan antara lain
: mie telur $45.000, mie keriting, $80.000, mie pipih $15.000 dengan asumsi
pasar sesuai harapan. Jika pasar tidak sesuai harapan maka kerugian yang
akan di dapatkan sebesar : mie telur -$25.000, mie keriting -$65.000, dan mie
pipih -$5.000. susunlah table keputusan dan tentukan keputusan maksimal,
minimal, dan rata-ratanya. Serta gambarkan pohon keputusannya!
Alternatif
Kondisi Alami
Pasar
Sesuai
Harapan
Pasar Tidak
Sesuai
Harapan
Maximax Maximin Sama Rata
Mie Telur $ 45.000 -$ 25.000 $ 45.000 -$ 25.000 $ 10.000
Mie Keriting $ 80.000 -$ 65.000 $ 80.000 -$ 65.000 $ 7.500
Mie Pipih $ 15.000 -$ 5.000 $ 15.000 -$ 5.000 $ 5.000
Tidak
membuat
produk
0 0 0
0
0
Maximax
Sama Rata
Maximin
b. Pohon Keputusan
6. Latihan Kelompok 2
a. Tabel Keputusan
Alternatif
Kondisi Alami
Pasar
Sesuai
Harapan
Pasar
Tidak
Sesuai
Harapan
Maximax Maximin Sama Rata
Mie Telur $ 45.000 -$ 25.000 $ 45.000 -$ 25.000 $ 10.000
Mie Keriting $ 80.000 -$ 65.000 $ 80.000 -$ 65.000 $ 7.500
Mie Pipih $ 15.000 -$ 5.000 $ 15.000 -$ 5.000 $ 5.000
Tidak
membuat
produk
0 0 0 0 0
Perhitungan
EMV Mie Telur = (0,45) x (45.000) + (0,55) x (-25.000) = 6.500
EMV Mie Keriting = (0,45) x (80.000) + (0,55) x (-65.000) = 250
EMV Mie Pipih = (0,45) x (15.000) + (0,55) x (-5.000) = 4.000
EMV tidak membuat = (0,45) x (0) + (0,55) x (0) = 0
EMV maksimal adalah alternatif Mie telur yitu sebesar 6.500
b. Pohon Keputusan
7. Latihan Kelompok 3
Alternatif
Kondisi Alami
Pasar
Sesuai
Harapan
Pasar Tidak
Sesuai
Harapan
Maximax Maximin Sama Rata
Mie Telur $ 45.000 -$ 25.000 $ 45.000 -$ 25.000 $ 10.000
Mie Keriting $ 80.000 -$ 65.000 $ 80.000 -$ 65.000 $ 7.500
Mie Pipih $ 15.000 -$ 5.000 $ 15.000 -$ 5.000 $ 5.000
Tidak
membuat
produk
Perhitungan
0 0 0 0 0
EVwPi = (80.000) x (0,45) + (0) x (0,55) = 36.000
EMV max = 6.500
EVPI = 36.000 - 6.500 = 29.500
8. Latihan Kelompok 4
a. Perhitungan
1) Melakukan survei
a) Survei baik (60%)
EMV Pabrik besar = (0,65) x (44.000) + (0,35) x (-26.0000) = 19.500
EMV Pabrik sedang = (0,65) x (79.000) + (0,35) x (-66.0000) = 28.250
EMV Pabrik kecil = (0,65) x (14.000) + (0,35) x (-6.0000) = 7.000
Tidak membangun = -10.000
b) Survei negatif (40%)
EMV Pabrik besar = (0,55) x (44.000) + (0,45) x (-26.0000) = 12.500
EMV Pabrik besar = (0,55) x (79.000) + (0,45) x (-66.0000) = 13.750
EMV Pabrik besar = (0,55) x (14.000) + (0,45) x (-6.0000) = 5.000
Tidak membangun = -10.000
Melakukan survei
EMV = (0,60) x (28.250) + (0,40) x (13,750) = 22.450
2) Tidak melakukan survei
EMV Pabrik besar = (0,45) x (45.000) + (0,55) x (-25.000) = 6.500
EMV Pabrik sedang = (0,45) x (80.000) + (0,55) x (-65.000) = 250
EMV Pabrik kecil = (0,45) x (15.000) + (0,55) x (-5.000) = 4.000
EMV tidak membuat = (0,45) x (0) + (0,55) x (0) = 0
b. Pohon keputusan
Titik keputusan pertama
Titik keputusan kedua
$22.450
Hasil survei diinginkan
Melakukan survei pasar
1
Hasil survei negatif
40.000
Tidak melakukan survei pasar
B. PEMBAHASAN
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu
juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik,
serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pengambil
keputusan haruslah memperhatikan logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Teori pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang digunakan dalam
proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara
pemecahan masalah. Fungsi pengambilan keputusan adalah individual atau
kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.
Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang digunakan sebagai alat
bantu untuk menyederhanakan permasalahan. Permasalah yang berisi keputusan
bertingkat dan memiliki data yang sangat banyak, sangat sulit untuk
digambarkan langsung dan dapat dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan
tabel keputusan. Tebel keputusan dimulai dari menentukan kondisi alami dan
alernatif keputusan yang akan dipilih. Alternatif dan kondisi alami tersebut
kemudian diisi sesuai data yang dibutuhkan. Kemudian dari data tersebut dipilih
nilai maksimal dan nilai minimal serta rata-ratanya. Tabel keputusan yang
dibangun dalam kerangka satu pendekatan lebih sederhana memiliki tingkat
kesalahan klasifikasi yang lebih sedikit (Alsolami, 2019).
Konsep pohon merupakan salah satu konsep teori graf yang paling
penting. Pemanfaatan pohon dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
menggambarkan hiearki dan memodelkan persoalan, contohnya pohon
keputusan. Analisis pohon keputusan (decision tree analysis) merupakan salah
satu alat pengambilan keputusan investasi dari berbagai alternatif yang tersedia.
Analisis pohon keputusan biasanya digambarkan dengan simbol standar.
Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk
menyederhanakan proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih
sederhana, sehingga pengambil keputusan akan lebih mudah
menginterpretasikan solusi dari permasalahan (Alamanda, 2017).
Prosedur untuk melakukan analisis pohon antara lain membuat diagram
pohon (tree diagraming) dengan melakukan identifikasi semua titik keputusan
dan kemungkinan lain yang akan terjadi, alternatif keputusan untuk setiap titik
keputusan, identifikasi apa yang mungkin terjadi dari setiap keputusan yang
diambil, dan membuat sebuah diagram pohon yang menunjukkan urutan
keputusan dan yang mungkin kejadian terjadi. Kemudian menghitung nilai EMV
yang didapat dari nilai masing-masing alternatif yang dikalikan peluangnya.
Selanjutnya menghitung nilai EVPI yang didapat dari yang nilai EVwPI
dikurangi nilai EmV max Nilai EvwPI diketahui dari alternatif terbaik 1
dikalikan kemungkinan terjadi kondisi alami 1 dan ditambahkan alternatif
terbaik berikutnya yang dikalikan kemungkinan terjadi kondisi alaminya hingga
alternatif dan kondisi alami terakhir. Langkah terakhir melakukan perhitungan
alternatif bersarkan peluang akhir, pada kasus kali ini dihitung berdasarkan
peluan melakukan survei dan tidak melakukan survei dengan kemungkinan
survei berhasil dan survei bernilai negatif.
Pada praktikum kali ini melakukan studi analisa individu dan kelompok,
dimana subjek studi individu adalah Getz, dengan menghitung kemungkinan
membangun pabrik besar, ketika pasar sesuai harapan keuntungan naik hingga
$250.000, namun jika pasar tidak sesuai harapan maka kerugian mencapai -
$200.000. Kemudian menghitung EMV jika Getz menambah nilai kondisional
pada hasil “pabrik besar untuk pasar sesuai harapan” menjadi $225.000 dan
menambah nilai kondisional pada hasil “pabrik besar untuk pasar tidak sesuai
harapan” menjadi -$190.000. Berikutnya menghitung EVPI-nya dan terakhir
menghitung perkirakan jika melakukan survei pasar, hanya terdapat 35%
kemungkinan akan terdapat pasar yang diinginkan untuk tempat penyimpanan.
Dari hasil tersebut kemudian dibuatkan pohon keputusannya.
Sedangkan Studi analisa kelompok berfokus pada usaha Pak Mansyur
dimana beliau ingin mengembangkan produk mir kuning dengan varian jenis
mie telur, mie keriting, dan mie pipih. Keuntungan masing-masing jenis mie
kuning antara lain, mie telur $45.000, mie keriting, $80.000, mie pipih $15.000
dengan asumsi pasar sesuai harapan. Jika pasar tidak sesuai harapan maka
kerugian yang akan didapatkan pada masing-masing jenis sebesar : mie telur -
$25.000, mie keriting -$65.000, dan mie pipih -$5.000. Pertimbangan lainnya
yaitu biaya melakukan survei pasar $10.000, peluang hasil survei baik 35%
dengan peluang pasar sesuai harapan 78% dan pasar tidak sesuai harapan 22%,
serta peluang hasil survei negatif 65% dengan peluang pasar sesuai harpan 27%
dan pasar tidak sesuai harapan 73%.
Hasil praktikum pada analisa studi individu Getz menghasilkan alternatif
pilihan maximax membangun pabrik besar, pilihan maximin tidak melakukan
apa-apa dan pilihan sama rata yaitu membangun pabrik kecil. Perhitungan EMV
dari adanya perubahan terkait nilai kondisional pada hasil pabrik besar untuk
pasar sesuai harapan dan pabrik besar untuk pasar tidak sesuai harapan
menunjukkan nilai $17.500 untuk membangun pabrik besar dan $40.000 untuk
membangun pabrik kecil, sehingga dapat disimpulkan nilai EMV maksimum
adalah $40.000 dengan membangun pabrik kecil. Nilai EVPI diketahui bernilai
$72.500, dimana untuk mendapatkan informasi sempurna, maka Getz harus
membayar paling tinggi $72.500. Dengan diketahuinya peluang melakukan
survei dan tidak melakukan survei diketahui bahwa Getz lebih baik mengambil
keputusan tidak melakukan survei yang bernilai $40.000 daripada alternatif
terbaik kedua yaitu melakukan survei dengan hasil baik dan membangun pabrik
besar yang hanya memiliki nilai keuntungan sebesar $38.800.
Studi analisis kelompok pada studi pemilihan mie kuning untuk
perusahaan Pak Mansyur dengan pilihan alternatif mengembangkan variasi
produk mie diantaranya mie telur, mie keriting, mie pipih dan tidak
mengembangkan apa-apa dengan asumsi pasar sesuai harapan menunjukkan
hasil keputusan maksimal yaitu membuat produk mi keriting, keputusan
minimum tidak membuat apa-apa dan keputusan rata-rata membuat produk mi
telur. Dari hasil perhitungan EMV diketahui nilai keuntungan maksimal yaitu
$6.500 dengan memilih membuat mie telur. Dilihat dari nilai EVPI-nya Pak
Manyusr untuk mendapatkan informasi sempurna, maka harus membayar paling
tinggi $29.500. Sedangkan dengan melakukan survei dan tidak melakukan
survei diketahui maka keuntungan maksimal yang diambil adalah melakukan
survei dengan hasil baik dan membuat mie keriting yang memiliki nilai
keuntungan $22.450 dan tidak melakukan survei dengan keuntungan maksimal
$6.500. Sehingga Pak Mansyur lebih baik mengambil keputusan melakukan
survei dengan hasil baik untuk membuat mie keriting.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tahap pengambilan keputusan dimulai dari mengidentifikasi masalah,
menggambar pohon keputusan, menentukan peluan bagi kondisi alami,
memperkirakan nilai bagi setiap alternatif dan kondisi alaminya, serta
menyelesaikan dengan menghitung expected monetary value (EMV)
2. Jenis-jenis lingkungan dalam pengambilan keputusan adalah kondisi pasti
yaitu kondisi dimana pihak manajemen memiliki informasi yang cukup untuk
mengetahui hasil keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat, kondisi risiko
dimana ketika manajemen tidak memiliki informasi yang lengkap dalam
mengambil suatu keputusan maka timbulah risiko, dan kondisi tidak pasti,
dimana keputusan yang diambil penuh dengan ketidakpastian, probabilitas
hasil dari pengambilan keputusan tersebut tidak diketahui.
3. Pengambilan keputusan pada praktikum kali ini dibagi menjadi 2 studi
analisis, yaitu studi analisis individu dengan subjek Getz dan studi analisis
kelompok dengan subjek Pak Mansyur.
4. Hasil studi analisis individu diketahui bahwa Getz lebih baik mengambil
keputusan tidak melakukan survei dimana untuk mendapatkan informasi
sempurna, maka Getz harus membayar paling tinggi $72.500.
5. Hasil studi analisis kelompok diketahui bahwa Pak Mansyur lebih baik
mengambil keputusan melakukan survei dengan hasil baik untuk membuat
mie keriting dimana untuk mendapatkan informasi sempurna, maka Pak
Mansyur harus membayar paling tinggi $29.500
B. KESIMPULAN
1. Sebaiknya materi praktikum dibedakan dengan materi teori
2. Sebaiknya studi kasus yang diberikan lebih bervariasi agar referensi praktikan
semakin banyak pula
3. Sebaiknya didetailkan untuk format hasil dan pembahasan agar tidak terjadi
perbedaan persepsi antara praktikan dan dosen pengampu terkait laporan
yang dibuat
DAFTAR PUSATAKA
Alamanda, Dini. 2017. Pengambilan Keputusan Menggunakan Pohon Keputusan.
https://sharingaddicted.com/pengambilan-keputusan-menggunakan-pohonkeputusan/.
Diakses pada tanggal 4 November 2019 pukul 19.22 WIB
Alsolami, Fawaz dkk. 2019. Decision And Inhibitory Trees And Rules For Decision
Tables With Many-Valued Decisions. Springer. Cham
Herjanto. Eddy. 2015. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta
Lee, Finn dan Juan Santana. 2010. Data Mining : Meramalkan Bisnis Perusahaan.
PT Elex Media Komputindo. Jakarta