29.05.2021 Views

Tafsir Al Qurthubi Jilid 1

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

"Berapa banyak orangyang memiliki pengetahuan bukanlah orang

yang mengetahuinya secara mendalam, dan berapa banyak orang

yang memiliki pengetahuan menyampaikannya kepada orang yang

lebih paham darinya. "a3e

fubihjautU hadits ini sendiri diriwayatkan dengan redaksi yang beraneka

ragam. Namun secara urnrun, hadits ini adalatr hadits yang satu, tapi

diriwayatkan dengan berbagai redaksi. Hal ini merupakan bukti yang sangat

menunjukkan kqada hukum boleh (menrbah kata/lafaztr sebuatr nastr dengan

kata/lafazhyang maknanya sarna). Adapun sanggatran Rasulullatr SAW

terhadap ucapan lelaki itu, yaitu dari ucapan perawi, "Daniuga kepada

Rasul-Mu" sampai ucapannya: " Danjuga kepada nabi-Mu, " ifu disebabkan

karena lafaztr Nabi lebih menyanjung beliau.

Setain itu, masing-masing dari kedua sifat ini (Nabi dan Rasul)

mempunyai tempt sendiri-sendiri. Trdakkatr engkau melihat batrwa nama rasul

(utusan) itu bisa digunakan untuk semua orang, sementara nama nabi hanya

boleh digunakan untuk para nabi Allatr saja. Kendati demikiarU para rasul

lebih diutamakan daripada para nabi, sebab para rasul menyandang status

nabi dan rasul. Oleh karena itulatr ketika beliau bersaMa:"Daniuga kepada

nabi-Mu" sesunggtrhnya beliau sedang mengemukakan sebuatr ungkapan

sifat png lebih menyanjung.

Setelah itu beliau membatasi ungkapan sifat tersebut dengan saManya:

"yangtelah Englcau tttus." Lebihjauh, periwayatan hadits ini mulai dari

ucapan perawi :"danjuga kepada rasulmu, " sampai uc4pannya: " daniuga

l@Wda Nabi- Mu, " berllujuan tmtuk menyatukan antara status nabi dan rasul.

nreHadits ini tertera dalam Al Jomi' Ash-Shaghir dengan redaksi: "Berapa banyak

orang yang memiliki pengetahuan bukanlah orang yang mengetahuinya secara

mendalam, Borang siapo yang ilmunya tidak manfaat, maka kebodohannyq akan

memudharolkannya. Bacalah Al Qur'an sepaniang dia akan mencegahmu (dari

kemal<siatan). (Tapi) jika dia tidak mencegahmu dari kemalcsiatan, maka engkau

tidak membacanya. " Syaikh Al Albani berkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-

Thabrani dalam At Kabir dari Ibnu Amru. Hadits ini adalah hadits yang dho'if!' Lihat

kitab Dha'if Al Jami' Ash-Shaghir 3/179.

Ugt Ar jgIalll

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!