Tafsir Al Qurthubi Jilid 1

fasih (berbatrasa Arab) lagi mengerti (berakal), maka dia harus dibunuh,
sementara twmnya harus dihukum. Tapi jika dia bukan orang Arab, maka
tuannyalatr yang hanrs diqishash.'
(2) Sulaiman bin Musa berkata'Orang yang mengeltrarkan perintah
tidak boleh dibunuh akan tetapi dipotong kedua tangannya lalu dihukum dan
dipenjara. Sementara orang yang melaksanakan perintatr harus diqishash,
karena dialah yang melakukan pembunuhan itu.' Demikianlatr yang
dikemukakan olehAtha, Al Hakam, Hamad, Asy-Syafii, Ahmad dan ishaq
tentang seseofimg yang membunuh seseolang. Pendapat ini pun disebutkan
olehlbnuAlMundzir.
(3) Zafar berkata 'Thk seorang pun dari keduanya harus diqishah
-
ini merupakan pendapat yang ketiga' Pendapat ini diriwayafkan oleh AbuAl
Ma' ali dalarr Y,ttab Al Bwhan Dia menilai batrwa orang yang mengelua*an
perintah dan orang ymg melaksatakm perintah beiltak untrk diqishash secara
sendiri-sendiri. Oleh karena itulah mentrndnyatak sorangpun dari kduaryra
boleh dibnnutr secara sendiri-sendiri, wallalru a'lon. "
Kedua belasz Mayoritas ulama membaca -ttt\'i; (mereka
menyembelih) {engan tasydid (pada hurufba) untuk memuballahahkan-
Sementara Ibnu Muhaishin membaca; yadzbahuuna (mereka
menyembehA3sT ---tarrpa tasydid (pada htruf ba ). Namun pendapat yang
pertama lebih kuat. Sebab penyembelihan itu tedadi secara berulang kali3t8.
Menuntr ketemangan png diriwayatkan, Fir'aun bermimpi melihat api muncul
dari Baitul Maqdis kemudianmembakarrumah-rumah di Mesir. Mimpinya
itu kemudian ditakwilkan batrwa akan latrir seorang anak dari kaum Bani
Isra'il yang kan menghancurkan kerajaannya dengan kedua tangannya. Ada
pula penalorilan yang laig namun pengertiannyaharrpir sama dengan ini.
Ketiga belas: Firman Allah Ta'ala, ,*<J'i A'l
"Dan pada yang
re't qira'ah Ibnu Muhaishin ini disebutkan oleh IbnuAthiyah dalam Tafsirnya, l/285.
Qira'ah ini adalah qira'ah yangtidak mutawatir.
38tIbid.
[q
Surah A[ Baqarah