29.05.2021 Views

Tafsir Al Qurthubi Jilid 1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ath-Thabari berkata, "Jika menuruti ucapan lbnu Uyainah maka

penyebutan kata'membaguskan suara' dan'mengeraskannya' tidak ada

maknanya"

Kami berpendapat bahwa ucapan "mengeraskannya" bisa jadi

merupakan ucapan Rasulullah atau mungkin ucapanAbu Hurairatt" atau yang

lainnya- Jika memang itu adalatr trcapan Rasulullatr maka hal itu menjadi dalil

unttrk tidak melagukan dan mengiramakan bacaanAl Qru'an. Karena beliau

tidak mengatakan "mengiramakannya", akan tetapi beliau hanya mengatakan

"mengeraskannya". Artiny4 hanya dapat didengarkan oleh dirinya dan orang

yang ada di dekatrya. Hal ini sesuai dengan sabda beliau kepada orang yang

mengeraskan suaranya pada saat mengucapkan tahlil,

.*.v v:

,:.i crLut S;,i*f ,pti-,r -1616

"Wahai sekalian manusia, bersiknp lembutlahte terhadap diri kalian

(rendahlcanlah suara lalian). Sesungguhnya lcalian tidak sedang

berdoa (memohon) lcepada orang yang tuli dan juga yang ghaib. "20

Dernikian pula seandainya riwayat tersebtrt berasal dari seorang satrabat

atau yang lainny4 maka apa yang mereka katakan tetap tidak dapat dijadikan

huiiatr (dalil). Sebagian ulama kita ada yang memilih penafsiran seperti ini dan

berkata, "Penafsiran ini lebih mirip (dekat)." Karena, bangsaArab menamakan

setiap orang yang mengeraskan suaranya dengan sebutan "ghaaniyan".

Perbuatan mengeraskan suara itu disebut "ghinaa" meski dia tidak

mengiramakannya seperti halnya sebuatr lagu. Ini adalatr penafsiran seorang

sahabat. Seorang satrabat itu lebih mengetahui sebuatr ucapan dan lebih

memahami keadaan.

f eLihat kitab I sas Al Balaghah ll3l7 danLisan Al 'Arab211568.

20HR.

Al Bukhari pada pembahasan tentang Doa, bab: Berdoa dengan Mengeraskan

Suara 3/l 10, Muslim pada pembahasan tentang Dzikir, Doa, Taubat, dan Istighfar, bab:

Disukainya Merendahkan Suara Pada Saat Dzj/r:r 4D076, no. 2704, Ahmad dalarn Musnadnya4/394,402,

Abu Daud pada pembahasan tentang Witir, no. 1526,danAt-Tirmidzi

pada pembahasan tentang Doa, no.3461.

tlll

Bab Cara Membaca Al Qur an, ...

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!