Tafsir Al Qurthubi Jilid 1

Kedua: Para satrabat Asy-Syaf i berkata, "Seandainya seseorang
bersumpah untuk tidak tidur di kasur atau tidak menggunakan lenter4 lalu dia
tidur di atas tanah dan duduk di bawah sinar matatrai maka dia tidak melanggm
sumpah. Sebab, menurut kebiasaan lafazh itu tidak termasuk tanatr dan
maatnri.
Sedangkan para ulama Malikiyatr mengembalikan semua itu kepada
niat atau sebab mereka dalam sumpah, atau hamparan yang disebut dalam
sumpatr. Jika tidak ada maka sesuai dengan kebiasaan.
Ketigo:FirmanAllah SWT, {q 11)i't*dan langit sebagai atap."
I^mgit bagi burni seeerti atap bagi nunatr. Oleh l@€na ittr Alah SWT berftmaru
Cri; G": ';-li l:J;+'t " Dan Kami menjadikan langtt itu sebagai atap
yory terplilwa. " (Qs. AlAnbipa' [2 U : 32) Setiap yangtingg dan menamgi
disebut samaa'(langit). Keterangan tentang hal ini telah dipaparkan
sebelumnya.r2r Waqaf (berhenti) pada i6r lebih baik daripada waqaf
(berhenti)padat 'it-#,sebabfirmanAllahSWT,
ei\fi €l *
tl,; * Dtolah Yang menj adikan bumi sebagai hamparan bagimu, " adalah
na' at (sifat)bagi Tuhart
Dikatakan: Bmaafulaanun baitan(fulan membangrrn sebuah rumatt)
danbanaa 'alaa ahlih,maksudnya menggauli isterinya Orang awam sering
berkata "Bana bi ahlih." Ini keliru. Asal dari ungkapan banaa 'aloa ahlihi
(menggauli isteri) adalatl suami membangun sebuatr tenda pada malam dia
menggauli isterinya. Oleh karena itu, dikatakan kepada setiap orang yang
menggauli isterinya: banaa. Bannaa,bertasydid untuk ungkapan sering.
Ib t anaa daor an dan b anaa adalatr semakna (membangun sebuatr rumatr).
Contoh lain: bunyaadul ftaa'ith. As&ya meletakkan satu bata di atas bata
yang lain hingga menjadi dinding yang kokoh.
Asal ;ii adalah 'o! (mawahun). Hwtf wau diganti alif karena
berharakat fathah dan sebelumnya pun berharakat fathah. Maka menjadi
"fi
'2' Silakan lihatkembali ayatkesembilan belas dari surah ini.
@