Tafsir Al Qurthubi Jilid 1

kesaksian orang tersebut ketika oftrng yang dibunuh sedang meregang
nyawanya dan ia juga didekat atau melihat si tertuduh memiliki bekas
pembunutran yang berupa darah ditangannya atau yang lainnya.
. :. Para ulamajuga berbeda pendapat dalam lauts im, Malik mengatakan
batrwa yang dapat dianggap lauts adialah ucapan dari orang yang dibunuh
mengenai pembunuhnya dan seorang saksi yang dapat dipercaya Begitu juga
sebnah riwayat yang disampaikan oleh Ibnul Qasim dari Malik.
Asyhab juga meriwayatkan sebuah pendapat dari Malik bahwa dalam
/azrs dibolehkan seorang saksi yang tidak terlalu dipercayabersaksi jika
didampingi dengan saksi seorang wanita.
Ibnu Watrab mengatakan bahwa saksi kaum wanita dapat dianggap
/azls. Muhammad menyebu&an riwayat dari Ibnul Qasim bahwa kesaksian
dua orang wanita dapat dianggap lauts,namun tidak dianggap lauts jika
hanya satu orang wanita saja
Qadhi Abu Bakar bin Arabi mengatakan batrwa para ulama berbedabeda
dalam mengatakan pend4ahya merlrgerlai lous, 1ang paling diihrti dalam
madzhab ini adalah satu saksi yang dapat dipercaya. Muhammad berkata
"Saya lebih suka dengan satu saksi yang dapat dipercaya dalam /azrs
ketimbang yang lainnya Pendapat inijuga diihti oleh Ibnul Qasim dan Ibnu
Abil Hakam."
Diriwayatkan dari Abdul Malik bin Marwan: Batrwa omng png terluka
atau orang yang terpukul mengatakan bahwa si fulanlah yang melakukannya,
dan setelah itu ia meninggal, maka itulah yang disebut dengan qasamah.
Pendapat ini juga diikuti oleh MalikAl-Laits bin Sa'ad.
Imam malik berdalil dengan ucapan dari korban yang terbunuh dari
bani Israil ketika ia mengatakan batrwa si fulanlatr yang membunuhku.
Syaf i mengatakan bahwa lauts itu dengan seorang saksi yang
terp€rcaya" atau dengan seorang yang tidak terlalu terpercaya tapi disertakan
dengan bukti. Sedangkan Ats-Tsauri dan orang-orang Kufah dalam hal
Surah A[ Baqarah