29.05.2021 Views

Tafsir Al Qurthubi Jilid 1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

bersumber dari maddrab generasi pertama dari para sahabat dan tabi'in maka

berarti dia akan menghadapi kemurkaan dariAllah. Jawabanyang kedua

yang merupakan pendapat yang paling benar maknanya adalah: siapa saja

yang mengemukakan pendapat mengenaiAl Qur'an, sedangkan dia sendiri

sebenamya mengetahui batrwa pendapat yang benar adalah pendapat yang

lain, maka lrendaknya dia mempersiapkan tempat duduknya dari api neraka."

Dia berkata pada hadits Jundab, "Sebagian ahlul' il mi menafsirkan

hadits ini dengan mengatakan bahwasanya pendapat itu l€bih cenderung

mengikuti hawa nafsu. Maka, siapa saja yang mengemukakan pendapat

rnengenai Al Qur'an dengan pendapat yang mengikuti hawa nafsunya dan

tidak mengambilnya dari pendapat para pemimpin kaum salaf kemudian

pendapatrya itu benar, maka sesungguhnya dia tetap salatr. Karena dia telah

memberikan hukum terhadapAl Qur'an dengan sesuatuyang diasendiri tidak

mengetahui sumbemya dan tidak bersandar pada madzhab-madzhab ahlul

at s ar dan menuki I darinya.

IbnuAthiyyah3 berkat4 "Artinya adalah batrwa seseorang bertanya

mengenai suatu makna dalam Kitabullah kemudian dia mengemukakan

pandangannya sendiri tanpa memperhatikan pendapat para ulama- Dia sendiri

mengabaikan aturan-aturan disiplin ilmu, sepefti ilrnu Nahwu dan dasaldasar

agama. Pada hadits tersebut tidak berarti para ahli bahasa boleh menafsirkan

bahasa Al Qur' an, atrli Natrwu menafsirkan dengan kemampuan Nahwunya,

dan ahli fikih menafsi*an makna-malaranya hingga masing-masing dari mereka

berpendapat dengan ijtihadnya masing-masing, yang hanya bersandar pada

aturan disiplin ilmu dan pendapat sendiri saja. Orang yang memberikan

pendapat tidak boleh hanya berpendapat dengan pandangannya sendiri saja.

Saya (Al Qurthubi) katakan, "Bahwa pendapat di atas adalah

3

Dia adalahAl Imam Al Qadhi Abdul Haq bin Ghalib bin Abdul Malik bin Ghalib bin

Tamam binAthiyyah, teladan para ahli tafsir. Dia menceritakan dari ayahnya, dari Abu

AliAl Ghassani, dan yang lainnya. Dia adalah seorang ahli fikih dan mengetahui hukumhukum,

hadits, dan tafsir. Dia pandai dalam hal ilmu sastra dan memahami bahasa bangsa

Arab. Dia memiliki kitab tafsir yang masyhur. Dia wafat pada tahun 541 H. Lihat kitab

Thabaqat Al Mufassirin, As-Suyuthi, 60 dan 61.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!