Isu Perencanaan Wilayah - Belum Optimalnya Kawasan Agropolitan Sebagai Penunjang Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Trenggalek memiliki program unggulan untuk mendukung berbagai sektor pengembangan. Salah satu program tersebut adalah Pengembangan Kawasan Agropolitan sebagai penunjang sektor pertanian. Namun ternyata, berdasarkan penelitian pribadi ini menunjukkan bahwa pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Trenggalek ternyata masih belum optimal. // Trenggalek Regency has several main programs to support various development sectors. One of these programs is the Development of Agropolitan Area which functions as a support for the agricultural sector. However, based on this personal research, it shows that the development of the Agropolitan Area in Trenggalek Regency is still not optimal.
Kabupaten Trenggalek memiliki program unggulan untuk mendukung berbagai sektor pengembangan. Salah satu program tersebut adalah Pengembangan Kawasan Agropolitan sebagai penunjang sektor pertanian. Namun ternyata, berdasarkan penelitian pribadi ini menunjukkan bahwa pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Trenggalek ternyata masih belum optimal. // Trenggalek Regency has several main programs to support various development sectors. One of these programs is the Development of Agropolitan Area which functions as a support for the agricultural sector. However, based on this personal research, it shows that the development of the Agropolitan Area in Trenggalek Regency is still not optimal.
- No tags were found...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PEMBAHASAN
PERSYARATAN KAWASAN
AGROPOLITAN
ANALISIS LOKASI
Trenggalek, Kecamatan Bendungan maupun Pule
memiliki dominansi peruntukkan lahan kawasan
budidaya dan penyangga, yang menandakan bahwa
kawasan tersebut sesuai untuk pengembangan
kegiatan yang didasarkan pada kondisi dan potensi
sumber daya alam, manusia, maupun buatan, dan
dalam konteks ini adalah pengembangan kegiatan
berbasis pertanian yaitu pengembangan kawasan
agropolitan. Sedangkan untuk Kecamatan Watulimo
memiliki dominansi peruntukkan lahan kawasan
penyangga dan lindung, yang secara tidak langsung
mengindikasikan bahwa terdapat banyak daerah
yang peruntukkannya terbatas sehingga perlu
adanya perhatian khusus dalam memilih lokasi
penempatan aktivitas kawasan agropolitan.
Peta Kawasan Pengembangan Agropolitan
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Secara geografis, Kecamatan Watulimo,
Bendungan, dan juga Pule merupakan kawasan yang
sesuai untuk pengembangan kawasan agropolitan
karena memiliki karakteristik kawasan yang baik dan
juga cenderung memiliki kerawanan bencana yang
rendah-sedang. Selain itu juga pada kecamatankecamatan
tersebut dekat dengan jalan-jalan besar,
sehingga letaknya strategis
STRUKTUR RUANG DAN POLA
RUANG
Banyaknya aktivitas yang ada ditunjukkan
oleh adanya simpul perkotaan yang menandakan
bahwa terdapat agregasi permukiman serta
beragamnya akivitas yang dilakukan oleh
masyarakat kecamatan tersebut. Namun dalam
kasus yang dianalisis saat ini, hanya Kecamatan
Watulimo yang memiliki simpul perkotaan. Itu artinya
bahwa pada Kecamatan Bendungan dan Kecamatan
Pule belum memiliki agregasi permukiman yang baik
serta aktivitas yang dinamis pada masyarakatnya.
Walaupun begitu, ketiga kecamatan ini tetaplah
menjadi prospek yang baik bagi perkembangan
kawasan agropolitan. Diharapkan nantinya dengan
adanya kawasan agropolitan di Kecamatan
Bendungan dan juga Pule akan mengurangi
kesenjangan antara kota dan desa serta membuat
aktivitas masyarakatnya menjadi lebih dinamis.
Melihat pola ruang eksisting Kabupaten
Peta Developability untuk Kawasan Pengembangan Agropolitan
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Hasil Overlay Peta Kesesuaian Lahan dan Peta Rawan Bencana = Peta
Developability. Setelah itu peta Developability dioverlay lagi dengan peta
Kecamatan namun hanya 3 kecamatan yaitu Bendungan, Pule, dan Watulimo
kemudian dilakukan kategorisasi dengan pertimbangan dari hasil overlay.
Peta Kesesuaian Lahan pada Kawasan Pengembangan Agropolitan
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Hasil Overlay Peta Curah Hujan, Jenis Tanah, dan Kelerengan = Peta Kesesuaian
Lahan. Setelah itu peta Kesesuaian Lahan dioverlay lagi dengan peta Kecamatan
namun hanya 3 kecamatan yaitu Bendungan, Pule, dan Watulimo kemudian
dilakukan kategorisasi dengan acuan dari SK Mentan no. 837/KPTS/UM/11/1980
Laporan Analisis Wilayah
Kabupaten Trenggalek 1 2018